Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data

Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Masih di Atas Harga Eceran Tertinggi

Harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional di seluruh Indonesia mayoritas berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

23 Februari 2022 | 18.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional milik Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa harga minyak goreng curah, kemasan 1, dan kemasan 2 per kemarin masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu tampak pada harga rata-rata nasional kemarin yang ditampilkan PIHPS. Harga minyak goreng curah per kilogram (1 kilogram setara1 liter) adalah Rp 17.150. Kemudian harga minyak goreng kemasan 1 sebesar Rp 19.300 per kilogram, dan harga minyak goreng kemasan 2 sebesar Rp 18.250 per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sejak 1 Februari lalu. HET minyak goreng curah dipatok Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

“Selama masa transisi tersebut, kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter tetap berlaku dengan mempertimbangkan waktu kepada produsen dan pedagang melakukan penyesuaian,” kata Lutfi dalam konferensi pers pada 27 Januari.

Sebelum kebijakan itu, Mendag memang telah mengeluarkan kebijakan minyak goreng kemasan satu harga untuk menyikapi lonjakan harga minyak goreng, yakni Rp 14 ribu per liter. Kebijakan berlaku sejak 19 Januari lalu untuk jenis minyak goreng kemasan premium maupun sederhana.

Peta interaktif di atas memperlihatkan bahwa harga minyak goreng curah termahal terdapat di pasar tradisional Maluku Utara, yakni Rp 24 ribu per liter, lebih dari 2 kali lipat HET. Sedangkan harga minyak goreng curah termurah ada di pasar tradisional Sulawesi Tenggara, yakni Rp 12 ribu per liter, lebih mahal Rp 1.000 dari HET pemerintah.

Laporan dari situs PIHPS tidak memiliki data terkini harga minyak goreng curah di pasar tradisional 3 provinsi. Yakni Bangka Belitung, Maluku, dan Papua Barat.

Kemudian harga minyak goreng kemasan 1 (premium) termahal berada di pasar tradisional Gorontalo, yakni Rp 28.350 per liter. Harga itu 2 kali lipat lebih mahal dibanding HET minyak goreng kemasan premium yang ditetapkan pemerintah.

Sedangkan harga goreng kemasan premium termurah terdapat di pasar tradisional Bengkulu, dengan harga sesuai HET pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter. PIHPS tidak memiliki data harga terbaru minyak goreng kemasan premium di Maluku Utara.

Untuk harga minyak goreng kemasan 2 (sederhana), PIHPS mencatat bahwa harga termahal ada di pasar tradisional Gorontalo, yakni Rp 26.600 per liter atau hampir 2 kali lipat HET minyak goreng jenis ini. Sementara harga termurah berada di pasar tradisional Bengkulu dan Bangka Belitung, yakni Rp 14.000 per liter. Harga itu masih lebih mahal Rp 500 dari HET.

Perwakilan Ombudsman di sejumlah provinsi pun menemukan bahwa terjadi kelangkaan minyak goreng di pasar modern dan tradisional. Tidak hanya itu, lembaga itu juga mendapati bahwa masih ada pedagang pasar tradisional  yang menjual harga minyak goreng di atas HET.

Faisal Javier

Faisal Javier

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus