INTERNET memang sebuah dunia yang menggoda. Segala informasi dijajakan di sini. Namun, tak semua pelanggan internet cukup telaten menjelajahi informasi di duna maya itu. Jika Anda berlangganan internet hanya untuk berkirim-kirim surat elektronik—kepada anak, suami, istri, atau kerabat nun di seberang lautan—mungkin fasilitas baru yang ditawarkan PT Telkom ini layak dipertimbangkan.
Sebulan lalu, PT Telkom melahirkan Telkomnet Instant, jasa layanan baru yang memungkinkan orang melongok dunia internet dengan mudah dan cepat. Dengan Instant, bila tiba-tiba Anda membutuhkan internet sementara Anda tak pernah berurusan dengan penyedia akses internet, tak perlu repot-repot dan bingung. Dengan perangkat komputer pribadi dan jaringan telepon yang Anda miliki, seketika itu juga Anda bisa menghubungkan diri ke dunia maya.
Komputer yang sudah dilengkapi modem tinggal dihubungkan saja dengan kabel telepon. Lantas, aktifkan program penjelajah (browser). Masukkan nomor akses 0809.8.9999 dengan login user telkom @instant dan password telkom 2 pada kotak dialog yang muncul. Dijamin, dalam waktu yang relatif singkat, gerbang ke jagat internet akan terbuka. Kelancaran ini bisa terjadi karena bandwidth alias jalan yang dipakai hilir-mudik paket data, sebesar 3 megabit per detik—jauh lebih besar dari jalan yang disediakan provider (penyedia akses), yang hanya 1 kilobit per detik. Bila seluruh jalur Instant yang berjumlah 1.500 dipakai sekaligus, pemakai tetap bisa mendapatkan paket data dengan kecepatan 2 kilobit per detik.
Layanan yang tergolong baru ini—sekalipun bukan satu-satunya di dunia karena Inggris juga punya jasa serupa yang disebut Click Plus—ternyata cepat mengundang peminat. Menurut Manajer Umum Niaga Divisi Multimedia PT Telkom, Indra M. Utoyo, sampai sekarang 60 persen kapasitas port (gerbang masuk) yang tersedia sudah terisi. "Diharapkan dalam dua bulan akan meningkat," ujar Indra, yang memperkirakan Agustus mendatang kapasitas yang tersedia, 1.200 gerbang, akan terisi penuh.
Anda juga tertarik menggunakan Instant dan memutuskan hubungan dengan penyedia akses? Tunggu dulu. Masalahnya, kemudahan yang ditawarkan Instant ini hanya akan menguntungkan pemakai yang hanya berinternet ria tak lebih dari lima jam per bulan. Misalnya, mereka yang mengakses internet hanya untuk berkomunikasi lewat surat elektronik, atau sekadar melongok berita terbaru. Dengan tarif total Rp 150 per menit—dengan rincian Rp 95 untuk biaya pulsa dan Rp 55 untuk jasa internetnya—atau Rp 9.000 per jam, biaya pemakaian lima jam hanyalah sebesar Rp 45 ribu.
Bagi pecandu internet yang dalam satu bulan berselancar sampai 100 jam, Instant mungkin tak cukup menarik. Bila nekat, siap-siap saja merelakan kantong jebol oleh tagihan Rp 900 ribu pada akhir bulan. Memang, ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan, misalnya, tarif sebesar Rp 400 ribu per bulan untuk 300 jam, yang dipatok penyedia akses Uninet. Perusahaan ini bahkan hanya memasang tarif Rp 50 ribu plus pulsa untuk pemakaian selama 20 jam per bulan. Tak mengherankan bila Direktur Uninet Media Sakti, Widjaja Hermawan, mengaku jumlah pelanggannya tak terpengaruh oleh kehadiran Instant.
Direktur Utama Sponet, Isnawan, yang sekaligus Wakil Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet, juga mengaku pesaing baru itu tak memengaruhi pelanggannya. Meskipun begitu, ia melihat langkah Telkom tidak etis karena sebagai penyedia infrastruktur dan jaringan, seharusnya Telkom tak bermain di bisnis retail. Isnawan menakutkan akan terjadi monopoli.
Namun kekawatiran itu ditepis Indra karena Telkom juga tak melarang penyedia akses menyediakan jasa serupa Instant. Menurut dia, Telkom hanya memelopori bagaimana cara memperluas pasar internet. "Dengan demikian, untuk mencoba modem, penjual komputer di Glodok atau Manggadua (keduanya di Jakarta) bisa langsung dari toko-tokonya. Enggak usah berlangganan internet dulu," kata Indra.
Dan pasar internet tampaknya memang masih terbuka lebar. Dengan melayani pasar eceran saja, Telkom berniat meluaskan jangkauan Instant, yang saat ini baru bisa dinikmati di beberapa kota: Jakarta, Surabaya, Medan, Bogor, Malang, dan Denpasar. "Tahun depan, kami akan berinvestasi besar-besaran. Itu kira-kira sekitar Rp 60 miliar," katanya. Selain itu, jalurnya akan diperluas dua kalinya, menjadi enam megabit per detik. Jasanya pun akan ditawarkan ke berbagai kelas pengguna sesuai dengan segmennya.
Nah, buat konsumen, makin beragam layanan yang ditawarkan, tentu makin menyenangkan. Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kondisi kantong.
Yusi A. Pareanom, Mustafa Ismail
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini