Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jangan heran bila wangi mawar tak lagi seperti sekarang. Kelak, bunga-bunga bisa disuruh untuk menghasilkan wewangian tertentu. Seperti apa programnya, tanyakan saja kepada Natalia Dudareva, asisten profesor di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Ilmuwan kelahiran Rusia itu mengaku telah menemukan proses yang terjadi dalam tanaman ketika memproduksi wewangian. Karena itu, ia berharap akan segera bisa memodikasi tanaman secara genetis agar bunga menghasilkan keharuman tertentu sesuai dengan yang diprogram.
Rahasianya terletak pada banyaknya komponen minyak, yang mudah menguap dalam cuaca hangat, yang terdapat dalam bunga. Komponen itulah yang menghasilkan wangi-wangian. Sedangkan perbedaan harum bunga disebabkan oleh variasi-variasi komponen. Bunga anggrek, misalnya, memiliki 100 komponen penghasil aroma. "Setiap tanaman memiliki keharuman sendiri dan kita tinggal menelusurinya. Begitu kita tahu, kita dapat mempelajari kode genetis yang memicu produksi wewangian," kata Dudareva, yang sudah mempelajari wangi-wangian selama lima tahun di University of Michigan.
Untuk menangkap aroma, bunga dimasukkan ke dalam tas plastik bertekanan. Aroma yang tertangkap kemudian didistilasi. Ketika ditempatkan di bawah spektrometer pengukur massa, komponen-komponen penyusun wangi-wangian itu dapat diidentifikasi.
Saat ini, seperti ditulis The Sunday Times pada pertengahan Juni lalu, tim Dudareva telah mulai membuat beberapa komponen volatil (yang mudah menguap), yang sementara ini dilakukan untuk menghasilkan wewangian buatan. Penelitian kemudian akan dilanjutkan untuk mencapai tujuan akhir: memodifikasi tanaman secara genetis untuk membuat wangi-wangian alamiah.
Komputer Sekecil Sel |
Sekecil apakah komputer yang bisa Anda bayangkan? Jangan kaget. Para ilmuwan Israel saat ini tengah merancang sebuah prototipe komputer berukuran superkecil: sebesar sel hidup. Kelak, komputer liliput ini dapat menjelajahi seluruh tubuh manusia untuk memonitor kesehatan dan memperbaiki masalah-masalah yang dijumpainya.
Prototipe komputer biologi itu dikembangkan Profesor Ehud Shapiro dari Departemen Ilmu Komputer di Weizmann Institute of Science, Israel. Menurut BBC News Online, model komputer itu juga telah dipresentasikan dalam pertemuan internasional kelima tentang komputer berbasis DNA (asam deoksiribonukleat), di Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.
Prototipe komputer ini dirancang sedemikian rupa sehingga bisa bertingkah laku mirip molekul dalam sel. Ibarat mesin, molekul-molekul itu dapat membentuk kerek dan persneling yang menggerakkan seluruh molekul yang terdapat dalam sel. Setiap sel sendiri merupakan suatu "kota mesin biomolekuler" yang kompleks, yang semuanya bekerja bersama-sama.
Konsep komputer Shapiro dikembangkan dari komputer mekanis, berdasar pada mesin Turing yang ditemukan pada 1936 oleh ahli matematika Inggris, Alam Turing. Sebagaimana mesin Turing, komputer Shapiro menggunakan "aturan molekul" sehingga proses memodifikasi molekul lainnya dilakukan melalui suatu cara yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Jika ilmuwan bisa mengembangkan komputer semacam itu, penerapannya untuk keperluan medis bisa sangat berarti. "Komputer ini, misalnya, bisa merasakan perubahan biokimia di dalam jaringan, dan berdasar pada programnya memutuskan obat apa yang harus dibuat dan diberikan kepada jaringan untuk mengatasi masalah," kata Shapiro.
Vaksin Radang Otak |
Bakteri penyebab meningitis atau radang otak ternyata tersusun atas 2 juta segmen DNA (asam deoksiribonukleat). Para peneliti Inggris dari Sanger Center milik Wellcome Trust, di dekat Cambridge, setelah meneliti selama dua tahun berhasil membuat cetak biru genetika bakteri penyebab penyakit yang mematikan itu. "Langkah selanjutnya adalah melihat data DNA dalam gen. Kami duga ada sekitar 2.000 gen, yang beberapa di antaranya akan sama sekali baru bagi kita," kata Dr. Julian Parkhill dari Sanger Center kepada BBC News Online.
Namun, dengan sekuensi 2 juta unit DNA yang menginformasikan bagaimana bakteri penyebab meningitis dibuat, mereka telah meletakkan dasar bagi pembuatan vaksin pencegah meningitis. Penyakit ini sendiri bukan hanya disebabkan oleh satu strain bakteri saja, sehingga satu vaksin ini efektif untuk satu jenis tapi tidak bekerja untuk jenis meningitis yang lain. Dengan penemuan yang sangat mendasar ini, vaksin yang dihasilkan mestinya akan lebih ampuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo