Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - LG Electronics dikabarkan bakal meninggalkan bisnis smartphone setelah merugi sekitar 5 triliun won (US$ 4,5 miliar) selama lima tahun terakhir. CEO LG Kwon Bong-seok juga mengirim pesan kepada staf yang mengisyaratkan akan ada perubahan besar dalam pengoperasian segmen smartphone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terlepas dari adanya perubahan arah operasi bisnis smartphone, penyerapan tenaga kerja akan tetap dipertahankan, jadi tidak perlu khawatir,” tulisnya dalam pesan itu, seperti dikutip dari Korea Herald, Rabu, 20 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pejabat LG juga menyebut persaingan di pasar global untuk perangkat selular yang semakin ketat. “Ini sudah waktunya bagi LG untuk membuat penilaian yang dingin dan pilihan terbaik,” katanya.
Menurut pejabat itu, perusahaan sedang mempertimbangkan semua tindakan yang mungkin dilakukan. Selain itu, ada desas-desus bahwa vendor ponsel itu mungkin bersiap untuk memperkecil atau membongkar unit bisnis perangkat selulernya.
Bahkan, rumor beredar sekitar 60 persen staf di sana juga akan dipindahkan ke unit bisnis lain di dalam perusahaan atau ke afiliasi LG lainnya. Terlepas dari teaser mengejutkan tentang smartphone layar gulung di acara CES 2021 yang baru berlalu, beberapa media lokal melaporkan bahwa LG akan membuat pengumuman penting mengenai divisi smartphone-nya.
Ini bukan pertama kalinya LG menjadi sasaran rumor seperti itu, sejak memutuskan pada 2019 untuk memperluas outsourcing produksi smartphone kelas bawah dan menengah. Saat itu, LG membantah rumor bakal tutup dan menjelaskan bahwa mereka meningkatkan volume produksi pengembangan dalam upaya efisiensi dalam produksi dan memangkas biaya di unit bisnis yang merugi.
KOREA HERALD | GSM ARENA