Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video itu berisi pengakuan Clinton tentang hubungannya dengan Monica Lewinsky. Di situ orang juga bisa melihat bagaimana reaksi Clinton menghadapi cecaran pertanyaan jaksa, mimiknya ketika menjawab, juga pilihan kata-kata yang diucapkannya.
Boleh dibilang, tayangan video Clinton itu merupakan momen terbesar dalam sejarah streaming video, suatu teknologi yang membuat rekaman video dapat dilihat orang melalui internet. Beberapa laporan awal mengabarkan bahwa lalu lintas web meningkat. Situs ABCNews.com, misalnya, mengatakan lalu lintas pengunjung di situsnya naik 180 persen sejak laporan Starr muncul. CNN juga menyebutkan situsnya telah dikunjungi 26 ribu pengakses video itu secara simultan. America On Line (AOL) mencatat 47 ribu pengunjung. Broadcast.com, pelanggan terbesar peranti lunak Real Video dan Netshow, menaksir ada sekitar 50 ribu orang menonton video Clinton melalui server-nya di Dallas.
Menurut pendiri Broadcast.com, Mark Cuban, kesaksian Clinton merupakan situs video tunggal terbesarnya selama ini. Sejak menayangkan video, situsnya belum pernah mengalami tekanan sebesar kali ini.
Untunglah, sampai saat ini beberapa situs dilaporkan masih sanggup mengatasi membludaknya pengakses. Situs lembaga informasi semacam CNN Interactive, MSNBC, dan ABCNews.com, kendati telah mengeposkan rekaman ke web begitu senat meluncurkannya, toh tak mengalami gangguan yang berarti. Situs koran The New York Times tetap menyediakan tayangan video empat jam penuh yang bisa diakses kapan saja. Washington Post sama saja. "Masalahnya cuma dokumen ini lebih tebal ketimbang laporan Starr," ujar Loren Pomerantz dari MSNBC kepada CNETNEWS.com.
Supaya video bisa disaksikan 9.000 pengakses pada saat bersamaan, MSNBC dan situs lainnya menempatkannya di server yang terpisah dari server reguler. CNN mendapat bantuan dari InterUV dan Broadcast.com agar bisa memberikan layanan video tayangan langsung maupun berdasarkan permintaan. Televisi berita milik Ted Turner ini juga menjalin kongsi dengan divisi penyiaran Real Networks agar bisa memenuhi permintaan penayangan video.
Dibandingkan dengan pelongok laporan Starr, pengintip video kesaksian Clinton diperkirakan lebih sedikit. Penyebabnya, jumlah pengguna internet yang mempunyai peranti lunak video juga lebih kecil ketimbang yang memiliki program penjelajah (browser) yang berkemampuan melihat teks. Lebar pita (bandwidth) dan kapasitas server yang dimiliki situs web juga menjadi kendala lain. Pengunjung akan sedikit kesulitan mengakses tayangan video karena lebar pita internet tak mampu menyalurkan dokumen berukuran besar seperti itu.
Kualitas video Clinton itu sendiri sejatinya tak terlalu bagus. Maklum, dokumen setebal itu harus dimampatkan sedemikian rupa agar mampu berkelana melalui modem berkecepatan 28,8 kilobite per detik (kbps). Kalau menggunakan peranti lunak Windows Media Player Microsoft, misalnya, resolusi gambar yang didapat cuma 160 x 120 pixel. Padahal, setting normal monitor agar layak tonton adalah 800 x 600 pixel. Kecepatan pengiriman gambar hanya mencapai enam frame per detik atau seperlima kemampuan televisi. Jadi, hasilnya agak kabur dan patah-patah.
"Kecil memang, tapi masih bisa dilihat," tutur Manajer Produksi Microsoft, Gary Schare, kepada ABCNews.com. "Kalau cuma mau melihat presiden berbicara, masih bisa."
Pengguna komputer juga tak bisa begitu saja mengunjungi situs penyedia video: klik gambar langsung muncul. Mereka setidaknya harus mempunyai program penjelajah yang dilengkapi peranti lunak semacam Real Player atau Windows Media Player. Modemnya pun minimal mesti berkecepatan 28,8 kbps. Kalau syarat ini tak dipenuhi, jangan harap dapat menonton Clinton beraksi.
Wicaksono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo