Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Di Amerika, Foto Kartu Vaksinasi Covid-19 Diminta Tak Diunggah di Medsos

Beberapa orang merayakan vaksinasi Covid-19 suntikan atau dosis kedua dengan antusiasme besar seperti halnya saat menikah atau kelahiran bayi.

8 Februari 2021 | 09.12 WIB

Seorang tenaga kesehatan memperlihatkan kartu vaksinasi COVID-19 usai mengikuti vaksinasi tahap pertama di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat 29 Januari 2021. Kabupaten Kabupaten Madiun menerima sebanyak 2.340 dosis vaksin COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Perbesar
Seorang tenaga kesehatan memperlihatkan kartu vaksinasi COVID-19 usai mengikuti vaksinasi tahap pertama di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat 29 Januari 2021. Kabupaten Kabupaten Madiun menerima sebanyak 2.340 dosis vaksin COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat meminta warga tak merayakan vaksinasi dua kali suntikan vaksin Covid-19 yang telah diterima dengan cara yang keliru di media sosial. Imbauan itu disampaikan komisi tersebut di blog resminya Jumat waktu setempat, 5 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Merayakan dengan keliru yang dimaksudnya adalah mengunggah foto kartu vaksinasi lengkap yang sudah dijalani di media sosial, apakah itu di Instagram, Facebook, dan lainnya. Kartu itu berisi berisi informasi, di antaranya, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, lokasi dan tanggal mendapatkan vaksin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat menyebutkan kalau beberapa warga merayakan vaksinasi Covid-19 suntikan atau dosis kedua dengan antusiasme besar seperti halnya saat menikah, kelahiran bayi, dan momen besar lainnya dalam kehidupan. Mereka kemudian mengunggah foto kartu vaksinasi lengkap itu ke media sosial.

"Tolong--jangan lakukan itu! Kalian bisa mengundang pencurian identitas," bunyi seruan Komisi itu. Menurutnya, data pada kartu mungkin akan dimanfaatkan dan disalahgunakan orang lain.

Bukan hanya soal pemalsuan data vaksinasi lengkap, tapi data yang terlihat mungkin untuk dikembangkan untuk kejahatan pencurian data pribadi lainnya. Satu modusnya mungkin dialami seseorang yang telah menerima dosis suntikan vaksin pertama dan berpikir harus membayar untuk dosis yang kedua. Dari sana, informasi atau data kartu kredit bisa didapat.

Perihal pemalsuan data vaksinasi lengkap juga diungkapkan lewat modus merekayasa foto kartu dengan mengganti data foto dan nama. Kartu palsu lalu dijual atau ditawarkan kepada orang lain. Modus ini disebutkan diduga telah terjadi di Inggris.

"Jadi, ingin berbagi kabar tentang vaksinasi yang sudah dijalani? Bagaimana jika satu foto plester yang masih menempel di lengan? Kamu bisa sekalian pamerkan tato kalau ada," bunyi imbauan Komisi Perdagangan AS.

FTC | THE VERGE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus