Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bola api terang melintas di langit Amerika pada Kamis malam, 21 Desember 2024, yang diduga sebagai hujan meteor oleh banyak pengamat langit, ternyata adalah satelit Cina GaoJing 1-02 yang jatuh ke atmosfer Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satelit penginderaan jarak jauh ini terbakar saat memasuki atmosfer dengan kecepatan 27.400 km/jam. Fenomena ini pertama kali terlihat di atas New Orleans pada pukul 10.08 malam waktu setempat, sebelum melintasi beberapa negara bagian lain, termasuk Mississippi, Arkansas, dan Missouri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan dari Harvard dan Smithsonian Center for Astrophysics, mengungkapkan bahwa satelit GaoJing 1-02 sudah tidak berfungsi sejak Januari 2023 dan telah menjadi sampah antariksa. “Ini adalah reentry yang tidak terkendali,” ujar McDowell melalui unggahan di Bluesky, dikutip dari Live Science, Jumat, 27 Desember 2024.
Satelit GaoJing 1-02, juga dikenal sebagai Superview 1-02, diluncurkan pada akhir 2016 dan dinonaktifkan hampir dua tahun yang lalu. Menurut McDowell, satelit ini cukup kecil sehingga hampir seluruhnya terbakar saat memasuki atmosfer. Namun, belum ada laporan apakah ada puing-puing yang berhasil mencapai permukaan Bumi.
“Reentry satelit di orbit rendah terjadi secara alami, kecuali jika mesinnya dinyalakan kembali untuk menaikkan orbitnya. Namun, satelit ini sudah dimatikan hampir dua tahun yang lalu,” tuturnya.
American Meteor Society menerima lebih dari 120 laporan mengenai fenomena bola api tersebut, sementara foto dan video peristiwa itu ramai dibagikan di media sosial. Sejumlah pengamat awalnya mengira fenomena ini adalah hujan meteor Ursid, yang sedang mencapai puncaknya pada akhir pekan lalu.
Peristiwa ini merupakan satelit Cina kedua yang terbakar di atas Amerika Utara dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, pada 20 Desember 2024, Sociedad de Astronomía del Caribe (SAC) merekam sebuah roket Cina Longmarch 4B yang terbakar di atas Puerto Riko. Eddie Irizarry, Duta Sistem Tata Surya NASA sekaligus Presiden Komite Penyebaran Sains SAC, melaporkan bahwa roket tersebut terbakar saat mencapai ketinggian sekitar 70 mil (113 km) di atas Puerto Riko.