Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik layanan media sosial X, sebelumnya Twitter, Elon Musk mengisyaratkan monetisasi platform tersebut dengan tarif biaya bulanan kepada semua pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Gadgets Now, Elon Musk melontarkan pernyataan tersebut dalam percakapan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang disiarkan langsung. Musk menjelaskan, perusahaan akan beralih ke pembayaran bulanan yang kecil untuk penggunaan sistem X.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Itulah satu-satunya cara yang terpikir untuk memerangi bot dalam jumlah besar. Sebab, sebuah bot berharga sepersekian sen – sebut saja sepersepuluh sen – tetapi meskipun harus membayar…beberapa dolar atau lebih, biaya efektif dari bot sangatlah tinggi,” kata Musk.
X Berbayar
Menurut Elon Musk, perubahan ini bisa saja diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan bot di platform X. Dari layanan berbayar ini pembuat bot akan membutuhkan metode pembayaran baru lainnya ketika ingin membuat lebih banyak bot. Musk kini sedang mencari opsi yang lebih murah bagi pengguna. "Kami ingin itu (tarif) hanya sejumlah kecil uang,” katanya.
“Menurut saya, ini sebenarnya satu-satunya pertahanan melawan bot yang sangat besar,” kata Musk.
Dikutip dari Antara, Musk ingin menerapkan perubahan platform tersebut sejak dia membeli perusahaan itu pada Oktober 2022. Platform tersebut mulai menawarkan langganan Twitter Blue dengan membayar biaya bulanan sebesar 8 dolar Amerika atau Rp122 ribu untuk premium, termasuk tanda centang biru.
Pada Juli 2023, Elon Musk mengumumkan, batas sementara akun Twitter, termasuk membatasi jumlah Tweet yang bisa dibaca akun tiap hari. Setelah mengumumkan, akun terverifikasi akan bisa mengakses 6 ribu posting saban hari, akun yang belum terverifikasi hanya bisa mengakses 600 posting tiap hari, dan akun yang belum terverifikasi dibatasi hingga 300 posting per hari.
Batas melihat posting segera ditingkatkan menjadi 8 ribu untuk yang terverifikasi, 800 untuk yang belum terverifikasi dan 400 untuk yang baru belum terverifikasi. Perubahan tersebut terjadi di tengah keputusan Musk untuk mengubah citra perusahaan dari sebelumnya bernama Twitter menjadi X.
Pilihan Editor: Pengguna X Premium Bisa Menyembunyikan Tab Likes