Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Ensiklopedia dari Kamar Kos

Ensiklopedia gratis yang lebih lengkap dari Britannica. Ada versi Indonesia, Jawa, juga Sunda.

4 Oktober 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di jagat intelektual, nama Revo Arka Giri bukanlah apa-apa. Namanya yang unik itu tak terdaftar dalam undangan seminar-seminar penting. Dan cobalah keliling untuk menanyakan identitas pria ini kepada para ilmuwan top Indonesia. Dijamin, hampir mereka semua tak kenal mahasiswa yang kini kuliah di Leiden, Belanda itu.

Tapi itu di dunia nyata, Bung. Datanglah ke jagat maya. Di sini nama Revo Arka Giri melekat erat sebagai salah satu pendiri ensiklopedia Wikipedia versi Indonesia. Dia telah menulis sekitar seribu artikel untuk ensiklopedia yang kini lagi naik daun itu.

Dunia tidak sedang kelebihan kata-kata sehingga orang biasa seperti Revo bisa menyumbangkan pikirannya untuk sebuah ensiklopedia—salah satu jenis buku yang paling sulit dibikin. Semua itu berkat Wikipedia, ensiklopedia bebas yang ada di Internet. Siapa pun boleh menyumbangkan tulisan untuk ensiklopedi ini. Tak perlu menjadi profesor atau kuliah sampai karatan. Cukup kunjungi halaman http://www.wikipedia.org dan masukkan artikel sesuka hati. Boleh menulis hal-hal serius dan ilmiah. Tapi boleh juga nulis ngawur seenak udel.

Biarpun para pengunjung boleh menulis sesuka hati, Wikipedia tetaplah sebuah ensiklopedia yang berusaha serius. Mereka memanfaatkan semangat gotong-royong yang ada di dunia maya. Bayangkan, berapa ratus juta pengakses Internet seluruh jagat. Bila masing-masing menuliskan sebuah artikel tentang sebuah kata saja, ratusan artikel bisa terkumpul menjadi buku pintar hanya dalam hitungan bulan atau tahun.

Dan rekor tercepat membuat ensiklopedia yang komplet itulah yang kini dipecahkan Wikipedia. Sejak didirikan oleh programer asal Oregon, Amerika Serikat, War Cunningham, hingga sekarang ada sekitar sejuta artikel yang dirangkum Wikipedia. Empat tahun sejuta artikel, sebuah prestasi yang sulit ditandingi oleh penulis-penulis ensiklopedia mana pun, termasuk ensiklopedia Britannica yang terkenal itu. Data yang ada di Britannica online saat ini, menurut kantor berita AP, cuma sepertiga artikel yang ada di Wikipedia!

Dari sejuta artikel itu, 350 ribu di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris (http://en.wikipedia.org). Sisanya ditulis lebih dari 100 bahasa, termasuk Indonesia (http://id.wikipedia.org). Ada juga yang dalam bahasa Jawa (http://jv.wikipedia.org) dan Sunda (http://su.wikipedia.org).

Spektrum yang dibahas buku pintar ini juga aneka macam, mulai dari Aan (nama malaikat pada abad 16) hingga ZZ Top (band rock asal Texas). Selain itu juga ada soal resep masakan, tempat menyimpan gitar yang baik, sampai di mana mencari tempat makan siang yang lekker di sudut Amsterdam.

Wiki, yang berasal dari bahasa Hawaii yakni wiki wiki yang berarti cepat, ditemukan Ward Cunningham pada 2001. Menurut salah satu pendirinya, Sunir Shah, Wiki dirancang seperti sebuah ruang kosong tanpa furnitur, tanpa perabot. Setiap pengunjung situs ini datang dengan beragam kepribadian dan kemudian mengubah Wiki ini menjadi mirip sebuah perpustakaan publik atau sebuah ruangan konferensi. Setiap orang berhak bicara. Akhirnya terkumpullah jutaan artikel.

Model penyusunan ensiklopedia yang membolehkan siapa saja memasukkan data inilah yang berbuah kritik tajam. Bila semua orang boleh menulis sesukanya, bagaimana Wikipedia bisa disebut ensiklopedia yang terpercaya? "Bisa," ujar Revo, salah satu pengurus Wikipedia asal Indonesia, kepada Tempo melalui saluran telepon internasional. Menurut dia, justru karena semua halaman bisa diedit dan diganti kapan pun, tulisan di Wikipedia bisa semakin terpercaya. Bila ada tulisan salah, ada jutaan mata yang memelototi tulisan itu dan membetulkannya. Teorinya, semakin banyak dibaca orang, artikel yang ditulis semakin lama akan semakin sempurna, karena terus-menerus dikoreksi.

"Semua vandalisme (nulis ngawur di Wikipedia) biasanya hanya mengudara dalam 10 menit dan langsung dibersihkan," kata Jimbo Wales, salah satu pendiri Wikipedia.

Biarpun bebas, situs ini memang punya sistem khusus untuk mengurangi data yang asal-asalan. Setiap perubahan itu akan tercatat di 25 server yang dioperasikan secara gratis ini. Perubahan inilah yang diawasi para administrator. Naskah lama yang baru saja dikoreksi bisa dengan mudah ditampilkan kembali oleh para administrator dengan hanya satu klik tombol.

Para administrator ini juga bertugas menjadi penengah bila terjadi perang sunting (edit war). Perang sunting itu biasanya terjadi pada isu sensitif seperti Perang Irak, konflik di Timur Tengah, atau juga aborsi. Disebut perang karena artikel yang baru muncul biasanya hanya dalam hitungan menit sudah dikoreksi oleh kubu yang berseberangan. Sebuah artikel tentang aborsi, contohnya, sempat ditulis sebagai "pembunuhan" sebanyak 143 kali. Bila ini terjadi, biasanya administrator akan mengambil jalan tengah untuk tetap netral. Halaman itu dibekukan alias tak bisa diedit oleh pengunjung biasa, sampai perbedaan pendapat itu diselesaikan di forum diskusi.

Wikipedia punya ratusan polisi sukarelawan yang tak dibayar namun setia menjaga kualitas ensiklopedia ini. Wikipedia versi Inggris, yang memiliki 350 ribu artikel, contohnya, dikawal oleh 300 administrator. Untuk versi bahasa Indonesia dan Jawa, yang jumlah artikelnya belum sampai 3.000, baru digawangi oleh satu administrator, yakni Revo.

Posisi itu diperoleh kandidat doktor sastra Jawa di universitas di Leiden itu dengan penuh keringat. Kisahnya bermula ketika pria yang bisa berbahasa Belanda, Jerman, Inggris, Indonesia, dan tentu krama inggil Jawa yang mlipis, serta sedikit bumbu bahasa Prancis itu sedang libur kuliah di Belanda. Suatu malam yang cerah, sepulang nonton di bioskop, hatinya tergelitik untuk mencari informasi tentang sebuah suku purba di Spanyol yang dituturkan di film yang baru dia tonton. Semua pencariannya di situs pencari Google dan Yahoo! ternyata bermuara pada Wikipedia. Inilah awal pertautannya dengan ensiklopedi terbesar di jagat.

Tergoda dengan fasilitas Wikipedia, dia pun mulai menyumbangkan beberapa tulisan dalam bahasa Inggris. Tanpa sengaja dia menemukan Wikipedia versi bahasa Indonesia yang masih melompong. "Hati saya tertantang untuk mengisinya," tutur pria yang di Wikipedia menggunakan nama panggilan Mersault2004 itu. "Bangsa yang maju adalah bangsa yang serius dengan ensiklopedia."

Lantaran pertimbangan itulah, di masa liburnya, hampir saban hari dari kamar kosnya dia memasukkan artikel ke Wikipedia Indonesia. Setiap minggu ada 100-300 artikel yang dia tulis. Sejak dia membangun pada Februari 2004 sampai sekarang, kini sudah ada 2.810 artikel. Prestasi itulah yang membuat Revo diangkat menjadi "satpam" pengawas Wikipedia Indonesia.

Saat ini ada 200 orang yang terdaftar sebagai penyumbang data Wikipedia Indonesia. Namun hanya 25 orang yang benar-benar aktif memasukkan artikel baru. Ke-25 orang itu umumnya juga bukanlah pakar hebat, tapi orang-orang biasa yang tinggal di kamar kontrakan dan mengakses Internet dari kantornya, agar gratis. Kolomonggo adalah salah satunya. Pria ini bernama asli Bambang Priantono. Lulus sarjana sastra Inggris dari Universitas Airlangga, dia adalah guru les Inggris di Surabaya. Di Wikipedia versi Indonesia dan Jawa, Kolomonggo adalah spesialis artikel soal bahasa. Dia bisa bercerita tentang bahasa Using (bahasa khas Banyuwangi), hingga bahasa Papiamento yang digunakan bangsa Aruba di dekat Venezuela. "Rasanya puas banget, ketika data kita dibaca orang lain," kata Kolomonggo, yang pernah mendapat tanggapan pembaca dari Portugis.

Wikipedia yang dulu dipandang sebelah mata kini mulai tumbuh. Versi Indonesianya telah merangkum 2.810 artikel, mengalahkan kakaknya versi Malaysia. Sedangkan versi Jawa baru 200 artikel.

"Saya ingin Wikipedia Indonesia masuk dalam sepuluh besar dunia. Kok kita kalah dengan Polandia," ujar Revo. Mimpi yang tak berlebihan untuk orang yang tergila-gila dengan buku dan pengetahuan, seperti kata Jean-Paul Sartre: "Telah kutemukan agamaku: tak ada yang lebih penting dari buku. Aku memandang perpustakaan sebagai tempat ibadah."

Burhan Sholihin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus