Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat dari Redaksi
BERITA yang membesarkan hati itu kami terima pertengahan pekan lalu. Missouri School of Journalism menganugerahkan medali kehormatan untuk majalah Tempo atas pengabdian yang luar biasa di bidang jurnalistik. Tahun 2004 ini Missouri Honor Medal for Distinguished Service in Journalism diberikan kepada majalah berita mingguan ini dan lima orang individu yang dianggap sangat berjasa bagi jurnalistik. Salah satunya adalah James Nachtwey, ”fotografer perang” yang kaya pengalaman di kawasan konflik seperti Timur Tengah dan Amerika Latin. James pernah membuat esai foto ketika pecah kerusuhan di Jalan Ketapang, Jakarta, pada 1998.
Ini jelas penghargaan prestisius dan pertama kali diterima pers Indonesia (lihat http://www.journalism.missouri.edu/honor-medal/history.html). Missouri School of Journalism (MSJ) adalah sekolah jurnalistik tertua di dunia yang berdiri tahun 1908 di Kolumbia, Missouri, Amerika Serikat. Dari sekolah itu lahir beberapa jurnalis pemenang penghargaan Pulitzer—penghargaan tertinggi karya jurnalistik di AS. Alumni Missouri sekarang tersebar di banyak media di seluruh dunia. Tempo adalah satu dari 425 jurnalis, organisasi media, pengusaha, atau praktisi media di seantero dunia yang menerima penghargaan yang diberikan setiap tahun sejak 1930 itu.
Sudah banyak media kelas dunia yang menerima penghargaan ini. New York Times pernah dua kali mendapatkannya (1930, 1970), New Yorker (1972), majalah Newsweek (1977), Wall Street Journal (1960), dan Washington Post (1945, 1973). Di Asia, yang pernah menerima penghargaan ini, antara lain, Sungkok Journalism Foundation Seoul, Korea, Ta Kung Pao Chungking, China, dan Tokyo Asahi, Jepang.
Menurut Suzette Heiman, Direktur Perencanaan dan Komunikasi MSJ, majalah Tempo mendapat pengakuan karena tangguh dan teguh memperjuangkan kebebasan pers, kebebasan berbicara, serta akses informasi yang independen sejak terbit pada 1971. Tempo dinilai terus memegang prinsip pokok jurnalistik itu dalam kondisi lingkungan yang sulit sekalipun. ”Poin terpenting, Tempo dinilai sebagai media dengan independensi tinggi,” kata Goenawan Mohamad, pendiri dan pemimpin redaksi pertama majalah ini.
GM, begitu kami biasa menyapa Goenawan, diundang untuk menerima penghargaan ini pada awal Maret 2005. Bambang Harymurti, Pemimpin Redaksi Tempo sekarang—orang ketiga yang memimpin Tempo setelah GM dan Fikri Jufri—bahkan diundang ke Missouri untuk menyampaikan kuliah di depan mahasiswa pascasarjana dan staf pengajar sekolah jurnalistik yang didirikan Walter Williams itu—dia salah satu tokoh pers AS.
Penghargaan dan penghormatan yang bagi kami luar biasa, tapi semoga tidak memabukkan. Kami sadar bahwa kekurangan masih menganga di sana-sini dan kami tak pernah berhenti memperbaikinya.
Akhirnya, kami persembahkan medali ini untuk semua rekan yang tengah berjuang mempertahankan kebebasan pers di Indonesia. Tak ketinggalan, medali ini juga untuk Anda, para pembaca dan pengiklan yang sudah memungkinkan kami untuk bertahan dan menjaga kemandirian pemberitaan kami.
Tanggapan PT Pos Indonesia
Dalam majalah Tempo edisi 23-29 Agustus lalu dimuat surat pembaca Carla June Natan yang berisi keluhan terhadap pelayanan PT Pos Indonesia. Kami atas nama manajemen PT Pos Indonesia (Persero) menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi yang disampaikan sekaligus meminta maaf kepada Saudara Carla June Natan, yang mengalami hal yang kurang berkenan dalam menggunakan jasa layanan pos. Kami berharap hal itu tidak menyurutkan Saudara untuk selalu menggunakan jasa layanan pos.
Sesuai dengan alamat yang Saudara cantumkan dalam surat pembaca, yakni Jalan Batu Wulung 7, Kayu Putih, Jakarta 13210, kami melakukan pelacakan melalui Kantor Pos Jakarta Timur 13000. Ternyata surat yang dipermasalahkan dialamatkan ke Jalan Cempaka Putih Timur XI/26 (Yacoma), Jakarta Pusat 10510, yang termasuk dalam wilayah kerja Kantor Pos Jakarta Pusat 10000.
Informasi yang dapat kami sampaikan berdasarkan hasil penyelidikan manajemen sebagai berikut. Kiriman yang berupa surat biasa (surface airmail) itu diterima dalam keadaan bekas dibuka (lidah sampul dilakban). Surat tersebut diantar oleh pengantar pos ke alamatnya, tidak diterima langsung oleh Saudara Carla June Natan, tapi melalui bagian administrasi Yacoma. Sebagai tindakan purbajaga, semua kiriman yang meragukan atau berpotensi dipertanyakan oleh penerimanya tidak akan diserahkan melalui petugas pengantar pos, tapi akan diserahkan di kantor pos masing-masing melalui pemanggilan kepada penerimanya.
Bagaimanapun, keluhan Saudara mendapat perhatian penuh dari jajaran PT Pos Indonesia (Persero), khususnya Kantor Pos Jakarta Pusat 10000. Kami akan selalu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan melakukan pengawasan pelaksanaan sistem dan prosedur kerja demi terciptanya kepuasan pelanggan dan sempurnanya hasil kerja.
Baharuddin
atas nama Kepala Wilayah IV Jakarta
PT Pos Indonesia
Koreksi tentang Darurat Sipil di Aceh
Kami ingin melakukan koreksi atas pemberitaan majalah Tempo edisi 27 September-3 Oktober 2004 tentang darurat sipil di Aceh dalam rubrik Peristiwa, halaman 19, kolom tengah.
Pada hari Rabu, 22 September 2004, bertempat di Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, telah diadakan rapat koordinasi bidang politik dan keamanan yang berkaitan dengan penyelesaian konflik Aceh yang dipimpin oleh Menko Polkam ad interim selaku Ketua Badan Pelaksana Harian Penguasa Darurat Sipil Pusat.
Dalam majalah Tempo disebutkan bahwa melalui rapat tersebut pemerintah telah memutuskan untuk melanjutkan status darurat sipil di Aceh. Isi lengkapnya sebagai berikut: ”Melalui rapat koordinasi bidang politik dan keamanan Rabu pekan lalu, pemerintah memutuskan melanjutkan status darurat sipil terhadap provinsi di ujung barat Indonesia itu.”
Berita ini kurang tepat. Kami sampaikan bahwa dalam rapat tersebut pemerintah belum memutuskan apakah akan melanjutkan status darurat sipil di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, karena rentang waktu enam bulan status darurat sipil baru akan berakhir pada 18 November 2004. Perlu diketahui bahwa yang berwenang memutuskan apakah status darurat sipil akan diperpanjang atau tidak adalah presiden.
Alex Bambang Riatmodjo
Act. Deputi VII/Kominfo
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
— Terima kasih atas koreksi Anda. Kami minta maaf atas kekeliruan itu.
Jalan Rusak di Bekasi
Jalan Raya Hankam yang membentang dari pertigaan dekat pasar Pondok Gede sampai Pasar Kranggan, Bekasi, Jawa Barat, saat ini rusak parah, terutama di pertigaan Warung Sumir, Sekolah Nasional, dan sejumlah ruas lainnya.
Saya meminta agar pemerintah daerah Bekasi segera memperbaikinya demi kepentingan hajat orang banyak. Apalagi, selama ini, rakyat membayar pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, dan sebagainya.
A. Berliantoro, S.E.
Jalan Tampomas Raya B7/2
Jatiwarna, Bekasi
Kepada Elite Pemerintahan
Seruan atau keprihatinan ini kami tujukan kepada hamba-hamba Allah yang membidangi hukum dan para pejabat baru. Dan mudah-mudahan hati nurani Bapak-Bapak tergerak untuk mendengarnya.
Keprihatinan kami berangkat dari kebingungan dan kecemasan. Kami hanya khawatir, baru beberapa hari setelah pelantikan pejabat-pejabat tinggi, aneka persoalan hukum, gugatan pihak yang merasa dikorbankan, sudah muncul ke permukaan. Kami hanya khawatir buah partisipasi rakyat dalam pemilu diselewengkan dan rakyat tetap hanya bantalan orang-orang yang punya kepentingan.
Kehendak kami satu: semoga tahun 2004 ini tahun penegakan hukum yang hakiki. Amin ya robbal alamin. Kami hanya ragu, mampukah manusia yang moralnya tidak terpuji menjadi pengurus rumah tangga ”keluarga” ini.
Habib Idrus Palembang
Pimpinan Lintas Etnik Al Haq-Total Solution di Jakarta
Universitas Western Ontario
Dalam rubrik Kesehatan Tempo edisi 20-26 September 2004 dimuat tulisan Segelas Bir, Sedikit Manfaat. Disebutkan manfaat bir ditemukan oleh Johan Trevithick, pakar biokimia, peneliti dari Universitas Western Ontario, London, Inggris.
Saya ingin mengoreksinya. Universitas Western Ontario (The University of Western Ontario) memang berada di Kota London, tapi bukan Kota London di Inggris, melainkan di Kanada.
Kota London yang berada di Provinsi Ontario di Kanada mulanya memang dihuni oleh para pendatang dari Inggris. Mungkin untuk mengenang tempat asal mereka, para pendatang tersebut memberikan nama London di Kanada. Bukan hanya nama London yang diadopsi dari Inggris. Banyak nama lain yang berada di Kota London, Inggris, juga diadopsi: Sungai Thames, Piccadilly dan sebagainya.
Hadi Satyagraha
Alumnus Universitas Western Ontario, Kanada
Jalan Petamburan RT 01/04, Jakarta Pusat
— Terima kasih atas koreksi Anda.
Tanggapan Anne Ahira
Sebuah kehormatan bagi saya, Tempo edisi 27 September-3 Oktober lalu memuat tulisan tentang pemasaran lewat Internet yang sudah saya geluti selama hampir tiga tahun terakhir. Namun sayang, Tempo tidak menurunkan liputannya secara komprehensif.
Pada 22 September 2004, seorang wartawan Tempo menelepon saya dengan memberikan sejumlah pertanyaan. Kebetulan pada waktu itu saya sedang berada di Amerika. Dalam wawancara tersebut, Tempo tidak menanyakan tanggapan mengenai keluarnya beberapa anggota Elite Team Indonesia ataupun tanggapan atas pernyataan Sdr. John Tumiwa yang meragukan kredibilitas saya sebagai Internet marketer dunia. Karena itu, izinkan saya menanggapinya.
Mengenai keluarnya beberapa anggota Elite Team Indonesia, itu pilihan mereka yang harus dihormati. Sering kali saya mengatakan dalam seminar bahwa untuk menjalani bisnis Internet marketing ini tidak gratis dan membutuhkan modal. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan menjalankan bisnis offline yang mengharuskan menyewa ruang perkantoran atau membangun sebuah pabrik, biayanya akan relatif lebih murah.
Tidak benar pula Anda akan cepat kaya melalui Internet. Seperti bisnis-bisnis lainnya, Internet marketing (memasarkan produk atau jasa melalui Internet) memiliki ilmu dan strategi tersendiri untuk dipelajari. Bisnis apa pun selalu memerlukan usaha dan komitmen untuk menjalaninya, dan juga waktu untuk mencapai break even point maupun return of investment.
Rasanya, Tempo kurang komprehensif menyoroti keluarnya segelintir anggota Elite Team Indonesia itu. Apalagi masih ada lebih dari 1.000 anggota Elite Team International yang saya dirikan yang tersebar di 78 negara di lima benua. Anggota Elite Team International tersebut sudah membuktikan, sistem marketing yang saya buat bisa mengubah kehidupan mereka jadi lebih baik.
Di Tempo ditulis bahwa Sdr. Safrido Ado mengklaim pernah jadi anggota Elite Team dan keluar. Saya mempunyai database semua anggota Elite Team, dan saya tidak pernah punya member bernama Safrido Ado.
Mengenai pernyataan Sdr. John Tumiwa, pendiri AsiaGateWay.com dan RadioClick.com, menurut saya wajar saja jika orang merasa skeptis terhadap bisnis yang saya jalani maupun reputasi saya di luar negeri. Soalnya, ini merupakan bisnis baru. Saya pun bukan orang pertama yang menjalaninya di dunia ini.
Yang jelas, selama ini saya mendapatkan banyak undangan interview dan teleseminar dari berbagai belahan dunia. Hasil interview saya beserta marketer dunia lainnya dijual rata-rata $ 97 per kopi, sementara ”resell right” hasil interview itu bisa dijual lebih dari $ 800.
Saat wawancara, Tempo meminta saya mengirimkan hasil interview saya yang rata-rata dijual $ 97 itu. Tentu saja saya tidak bisa melakukan hal itu, karena interview itu pada dasarnya bukan milik saya. Saya menghargai hak cipta orang lain atau perusahaan yang mewawancarai. Saya tidak ingin melanggar tata krama di antara para Internet marketer.
ANNE AHIRA
Pendiri Elite Team International
Untuk Bupati Sidoarjo
Saya ingin mempertanyakan sikap Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Wien Hendrarso, soal munculnya ”pasar tradisional” di alun-alun Sidoarjo. Bagi saya, ”pasar” yang dibangun semipermanen di alun-alun adalah pemandangan aneh dan kumuh. Lebih-lebih berdiri persis di depan kantor bupati, Gedung DPRD, dan Masjid Agung.
Alun-alun yang semestinya untuk paru-paru kota, taman kota, dan tempat berolahraga sepatutnya dirawat dengan baik oleh aparat pemerintah daerah. Yang terjadi, lapangan terbuka tersebut justru direlakan sebagai tempat berdagang. Akibatnya, warga tak bisa lagi berolahraga pagi, senam, dan bermain sepak bola di sana.
Kondisi tersebut amat disayangkan. Apalagi Sidoarjo pernah memperoleh penghargaan sebagai kota kabupaten tebersih di Indonesia. Itu sebabnya berharap kepada aktivis LSM dan anggota DPRD Sidoarjo periode 2004-2009 yang baru saja dilantik, agar mendorong Bupati Wien Hendrarso segera membebaskan alun-alun dari para pedagang, sehingga tampak asri lagi.
Narso
Kauman, Sidoarjo
Jawa Timur
Nurdin Halid, Mundurlah
Masih pantaskah Nurdin Halid, tersangka korupsi, dipertahankan sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia hingga akhir periode? Rasanya tidak. Melihat prestasi PSSI yang terseok-seok di tingkat ASEAN, dan terakhir skuad PSSI U-20 tak mampu unjuk gigi, organisasi ini perlu dipimpin orang kuat dan bersih.
Sekecil apa pun dugaan korupsi itu dan meskipun belum ada putusan hukum tetap dari pengadilan, roda organisasi akan terganggu. Apalagi belum lama ini Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) Peter Velapan menegur PSSI agar membenahi organisasinya. Bila tidak PSSI akan menuai hukuman, yakni tidak akan mendapatkan bantuan dari AFC dan FIFA dan hak menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola Asia 2007 pun bisa dicabut.
Saya sebagai pencinta sepak bola sangat prihatin dengan keadaan ini. Seluruh pengurus PSSI dan anggota perserikatan di bawah binaan PSSI mesti bersatu membicarakan masalah ini. Bila perlu mengadakan kongres luar biasa seperti yang diusulkan oleh Komda PSSI Jawa Tengah dan Banten. Saya kira tak sulit mencari figur ketua umum yang baik. Kongres akan lebih mudah digelar jika Bung Nurdin dengan ikhlas mengundurkan diri.
Choirul
Tanjung Priok, Jakarta Utara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo