Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia mengawinkan gaya belanja online dan offline para penggunanya melalui fitur ‘Ambil di Tempat’. Skema baru ini mempertahankan model transaksi via aplikasi. Namun, calon pembeli bisa memeriksa kualitas produk yang ingin dibeli secara langsung. Fitur ini cocok dipakai oleh para pengunjung bazar dan festival barang yang terhubung dengan ekosistem Tokopedia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Fitur ‘Ambil di Tempat’ diluncurkan di sela acara Tokopedia Fahsion Market, bazar produk fesyen yang diadakan di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 7-11 Februari 2024. Head of Fashion Category Development Tokopedia, Aldhy Darmayo, memastikan fitur itu bukan hanya untuk pembelian produk fesyen, namun juga jenis barang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami berharap bisa mempermulus pengalaman belanja online to offline, maupun sebaliknya,” kata Aldhy, melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 Februari 2024.
Berikut langkah penggunaan fitur ‘Ambil di Tempat’ dari Tokopedia.
(1) pilih produk yang ingin dibeli di offline booth,
(2) scan QR code yang tersedia di masing-masing offline booth,
(3) Di halaman checkout, pilih pengiriman ‘Ambil di Tempat’
(4) Pilih metode pembayaran dan lakukan transaksi
(5) setelah pembayaran berhasil, pembeli bisa langsung mengambil pesanan secara offline di booth.
Menurut Aldhy, fitur anyar itu tersedia di toko offline yang bermitra dengan Tokopedia maupun toko lain yang mengaktifkan sistem tersebut melalui aplikasi. Tujuannya adalah menjauhkan konsumen dari produk rusak, gagal, maupun yang tidak sesuai keinginan, seperti pakaian di luar ukuran.
Dengan banyaknya penggemar produk fesyen, bazar Tokopedia Fashion Market dijadikan lokasi pertama penerapan fitur baru ini. Menurut Aldhy, barang fesyen termasuk produk yang catatan transaksinya paling tinggi sepanjang 2023. Jenis barang yang lalu lintas penjualannya tinggi untuk kategori fesyen wanita adalah jam tangan, sandal dan tas. Sementara di kategori fesyen pria, ada kaos t-shirt, sneakers, dan tas.
Dari catatan Tokopedia, sumbangan ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) berkisar 7,8 persen. Industri fesyen menempati posisi ke-2 terbesar penyumbang PDB ekonomi kreatif. “Industri fashion di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” katanya.
Pilihan Editor: ChatGPT Tersedia di Apple Vision Pro, Bisa untuk Apa Saja?