Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Gempa M6,2 dari Laut Guncang Aceh Selatan hingga Medan, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Gempa mengguncang terkuat di Aceh Selatan dan Simeulue. Berikut ini penjelasan dari BMKG.

31 Januari 2025 | 19.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pusat gempa berada di laut 36 km barat daya Kab. Aceh Selatan, 31 Januari 2025. Bmkg.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa tektonik magnitudo 5,9--diperbarui dari info awal M6,2--yang terjadi di Aceh Selatan pada Jumat petang, 31 Januari 2025. Gempa itu tepatnya dicatat BMKG pada pukul 18.03 WIB, berpusat di laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pusat gempa itu berada pada  jarak 28 kilometer arah barat daya Kota Tapaktuan, Aceh Selatan. Kedalamannya 59 kilometer. "Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang dibagikannya pascagempa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal). Hingga pukul 18.35 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan telah terjadi tiga kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 3,8 pada pukul 18.17 WIB.

Gempa tektonik ini, kata Daryono, berdampak dan dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Itu artinya guncangan gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian, gempa juga terasa di Banda Aceh, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tengah, juga Dolok Sanggul dan Humbang Hasundutan di Sumatera Utara dengan skala intensitas III MMI. Guncangan dirasakan nyata dalam rumah seperti getaran saat truk sedang melintas. 

Daryono mengatakan wilayah Kota Medan dan Gunung Sitoli juga bisa merasakannya dengan skala intensitas yang lebih lemah, yakni II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus