Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Google Punya Fitur Centang Biru untuk Gmail, Apa Maksudnya?

Fitur centang biru Google untuk Gmail untuk meningkatkan reputasi suatu merek dan menekan tindakan penipuan, seperti spoofing, phishing.

8 Mei 2023 | 10.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Google pada Rabu, 3 Mei 2023, mengumumkan akan mulai menampilkan tanda centang biru di sebelah nama pengirim yang terpilih di Gmail untuk memverifikasi identitas mereka. (Google)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Google kembali merilis fitur baru, yakni lencana centang biru khusus untuk produk Gmail. Seperti halnya pada platform media sosial, misalnya Instagram, Facebook, dan Twitter, tanda ini menandakan keaslian akun pengguna, baik untuk tokoh pribadi maupun lembaga. Namun, kira-kira apa kelebihan centang biru Google? 

Fitur Centang Biru Google Mail (Gmail)

Berdasarkan keterangan tertulis dari blog resmi Google pada Rabu (03/05/2023), raksasa teknologi Google telah memperkenalkan Indikator Merek untuk Identifikasi Pesan (BIMI) di Gmail sejak 2021 lalu. Fitur ini berguna untuk mengautentikasi dan memverifikasi logo merek perusahaan. Akibatnya, pengguna dapat melihat ikon centang biru pada pesan yang dikirimkan oleh perusahaan yang mengadopsi BIMI. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Autentikasi surat elektronik (email) diklaim membantu pengguna untuk mengidentifikasi sistem keamanan dan menghentikan pesan sampah (spam). Tanda centang biru Google Mail juga memungkinkan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap sebuah merek. Sehingga memberi pengalaman mendalam bagi pembaca dan menciptakan ekosistem email lebih baik. 

Syarat Daftar Centang Biru Gmail

Untuk dapat mencoba layanan ini, pihak Google menyarankan pengguna untuk mengunjungi laman Pusat Bantuan yang membahas penyiapan BIMI lebih lanjut. Mengutip bimigroup.org, Brand Indicators for Message Identification (BIMI) adalah spesifikasi email baru yang memungkinkan penggunaan logo untuk mendukung klien. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Supaya bisa mengadopsi BIMI, pastikan bahwa perusahaan atau organisasi telah memakai Domain-based Message Authentication Reporting, and Conformance (DMARC). DMARC disebut mampu mengantisipasi penipuan dari saluran internet dan komunikasi (spoofing serta phishing). Sistem ini akan memastikan pesan yang dikirim tidak dianggap sebagai spam. 

DMARC menjadi metode autentikasi surel standar yang membantu mencegah peretas (hacker) dan penyerang lain memalsukan organisasi serta domain. Tindakan pemalsuan alamat email yang nampak mirip juga bisa ditekan dengan DMARC. Pengguna juga bisa memperoleh laporan dari server mengenai aktivitas berbahaya pada email. 

Peluncuran fitur centang biru Google Mail dimulai sekitar 1-3 hari sejak 3 Mei 2023. Nantinya, semua pengguna akun Google pribadi juga dapat merasakan kelebihan mode ini, termasuk pula bagi seluruh pelanggan Google Workspace, G Suite Basic, dan Business. 

Cara Kerja Centang Biru Google

Lembaga yang mengautentikasi email menggunakan Sender Policy Framework (SPF) atau Domain Keys Identified Mail (DKIM) dan menerapkan DMARC dapat memberikan logo bermerek dagang. Logo yang dipakai sudah divalidasi oleh pihak Google melalui Verified Mark Certificate (VMC). 

BMI memanfaatkan Otoritas Verifikasi Merek, seperti Otoritas Sertifikasi untuk memastikan kepemilikan logo dan memberi bukti verifikasi dalam VMC. Setelah email yang diautentikasi lulus pengecekan anti-penyalahgunaan, Gmail akan menampilkan logo di ikon avatar email tersebut. 

Sama halnya dengan BIMI, pemasangan lencana centang biru juga harus melalui serangkaian proses yang ditetapkan Google. Sehingga tingkat reputasi penerima email terhadap suatu merek semakin besar. Tindak pelanggaran yang merugikan bisa ditekan dengan adanya logo avatar dan ikon verifikasi. 

Dikutip dari laman Hootsuite, tanda centang biru merupakan simbol yang banyak digunakan di banyak media sosial untuk menunjukkan bahwa identitas akun telah diverifikasi. Verifikasi biasanya ditargetkan untuk selebriti, influencer, perusahaan, hingga tokoh politik. Tanda ini bisa diperoleh jika jumlah pengikut mencapai ketentuan tertentu maupun membayar sejumlah biaya langganan. 

Seperti halnya di Twitter, media sosial milik Elon Musk ini menerapkan ketentuan biaya langganan Twitter Blue sebesar US$ 8 per bulan atau setara US$ 84 per tahun. Kebijakan ini tentu menimbulkan kontroversi dan memaksa pengguna untuk mulai meninggalkan platform berlogo burung biru ini. 

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus