Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Betamax adalah perekaman kaset video yang dirilis pada 10 Mei 1975 dan dikembangkan oleh Sony.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaset video selebar 1/2 inci itu bagi orang yang pernah merasakan hidup di era 70 hingga 90an pasti mengetahui serta menikmati kaset video Betamax.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir Japan Today, Selasa 10 Mei 2022 Sony mulai memproduksi kaset perekam video Betamax pada 1975.
Popularitas kaset Betamax mencapai puncaknya pada 1984. Saat itu, raksasa elektronik Sony berhasil menjual 50 juta keping kaset.
Persaingan sengit terjadi sejak 1970-1980 dan format VHS belakangan semakin berjaya karena dinilai memiliki kualitas lebih baik.
Betamax pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat oleh perusahaan elektronik RCA pada 1976. Perusahaan elektronik Jepang, JVC (Japan Victor Company), juga memasarkan kaset berformat VHS.
Sejak 2002, Sony sudah tak lagi memproduksi perekam kaset video Betamax. Namun karena masih ada pelanggan setia, Sony tetap memproduksi Betamax dengan jumlah terbatas. Sejak memperkenalkan perekam Betamax pada 1975, Sony telah menjual 18 juta unit di seluruh dunia.
Sejarah Betamax
Betamax diperkenalkan pada tahun 1975 oleh Sony. Waktu kehadirannya satu tahun lebih cepat dari VHS yang dikembangkan oleh pesaing Sony, yakni JVC.
Baik Betamax dan JVC bisa digunakan untuk merekam video. Pengguna harus menggunakan alat pemutar khusus untuk memutar format ini, alat itupun dilengkapi dengan TV Tuner sehingga pengguna bisa merekam acara TV.
Di tahun-tahun keemasannya, kedua format penyimpanan itu memang banyak digunakan untuk merekam acara televisi yang terlewatkan oleh penonton.
Betamakx juga banyak dimanfaatkan bagi penonton yang ingin menonton ulang sebuah acara, di era peperangan kedua format ini, banyak perdebatan mengenai format mana yang paling unggul.
Secara teknis, banyak yang menganggap Betamax lebih unggul. Pasalnya, ia menawarkan kualitas video yang lebih tinggi ketimbang VHS.
Berikutnya: Pada kenyataannya VHS lebih banyak dipilih konsumen karena mampu...
Pada kenyataannya, VHS lebih banyak dipilih karena mampu merekam video lebih panjang dari Betamax. Selain itu, yang terpenting, kaset VHS memiliki banderol lebih murah dari Betamax.
Pembeli sibuk menelisik rak-rak DVD di CeX untuk menemukan film original langka dengan harga bersahabat. TEMPO | Istman MP
Sony pun sempat "menyerah" dengan keinginan pasar dengan mengembangkan alat pemutar VHS sendiri.
Masa kejayaan Betamax sendiri akhirnya pudar setelah format-format penyimpanan video baru, seperti CD, DVD, hingga Blu-Ray muncul ke pasaran. Di Indonesia, format Betamax masih populer setidaknya hingga tahun 90'an.
Sepanjang karir dari Betamax, Sony mengklaim telah berhasil menjual 18 juta unit. Alat pemutarnya sendiri sudah berhenti dijual sejak tahun 2002 lalu.
Berhenti produksi
Pada Maret 2016 Sony sudah tak lagi memproduksi kaset video dan pemutar Betamax setelah 40 tahun hadir, dan 28 tahun terakhir tergusur popularitas kaset VHS dari JVC, CD, DVD, Blueray dan entah apa lagi.
Sony mengasumsikan Betamax sudah tamat di dunia.
Tapi, tampaknya, mengingat sudah kecilnya popularitas media itu membuat Sony harus melupakan format tersebut selamanya.
"Ini akan menjadi pengapalan terakhir dari semua media memori berbasis Betamax," tulis Sony dalam situs resminya pada Maret 2016 tersebut.
IDRIS BOUFAKAR
Baca juga: Sony Tunda Rilis Game PlayStation GranTurismo 7 di Rusia