Isu Privasi Data pada Fitur Meta AI di Whatsapp

TEMPO.CO, Jakarta - Fitur Meta AI sudah masuk Indonesia dan dapat digunakan di Whatsapp, Instagram, atau Facebook.

Inovasi ChatBot dari Meta Platform, Inc., tersebut memungkinkan pengguna melakukan penelusuran dan berkomunikasi secara interaktif dengan kecerdasan buatan hanya dari satu platform. Biasanya fitur ini berbentuk web seperti pada Gemini dan ChatGPT.

Perkembangan media digital yang semakin maju membuat manusia tidak bisa luput dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Masalah privasi data menjadi concern setiap orang di media digital karena dapat menimbulkan banyak tindak kejahatan. Seperti doxing dan kebocoran data pribadi yang dapat berimbas ke pencurian, ancaman, atau kejahatan di dunia nyata. 

Masalah privasi data juga tidak dapat dihindari oleh fitur terbaru di platform perusahaan Meta tersebut. Hal ini merupakan concern yang harus diperhatikan karena menyangkut data pribadi pengguna. Perusahaan meta pernah mendapatkan masalah terkait isu privasi di berbagai negara, salah satunya Spanyol.

Pada akhir 2023, Meta digugat oleh pemilik media di Spanyol. Di antaranya adalah AMI, salah satu asosiasi yang 80 anggotanya merupakan penerbit. Mereka menggugat Meta dalam pelanggaran privasi dengan nilai kompensasi US$ 600 juta (Rp 9,3 triliun). Gugatan itu bermula karena keteledoran sistematis yang telah dilakukan Meta dengan tidak mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Uni Eropa.