Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru perusahaan teknologi LG mengisyaratkan bakal meninggalkan bisnis smartphone. CEO LG telah mengirimkan memo internal kepada karyawan yang mengkonfirmasi bahwa perusahaan sedang mencari opsi mengenai semua kemungkinan yang dapat terjadi di unit bisnisnya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gizmochina, Jumat, 22 Januari 2021, melaporkan, saat ini, LG dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan konglomerat Vietnam VinGroup. Perusahaan pembuat ponsel terbesar ketiga di Vietnam setelah Samsung dan OPPO itu bisa jadi calon pembeli untuk unit bisnis smartphone LG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
VinGroup selama ini telah menjadikan ponsel LG sebagai Original Design Manufacturer (ODM). Laporan terbaru menyebutkan bahwa VinGroup telah mengajukan tawaran akuisisi menarik.
Sementara, LG mencoba beberapa hal berbeda untuk menghidupkan kembali bisnis smartphone-nya. Namun, setiap upaya dari perusahaan tampaknya sia-sia. Merek asal Korea ini mengalami kerugian selama 23 kuartal berturut-turut atau hampir enam tahun, dan melaporkan lebih dari US$ 4,2 miliar kerugian operasional selama periode itu.
Upaya terkini dari LG adalah membedakan dirinya dari industri kompetitor dengan menawarkan perangkat unik. LG baru-baru ini meluncurkan LG Wing, yang dilengkapi dengan layar sekunder, yang disusul kemudian dengan pengumuman sedang mengembangkan LG Rollable.
Jika kesepakatan itu terwujud, maka LG akan bergabung dengan daftar merek smartphone yang jatuh seperti BlackBerry dan HTC.
Merek lain, Sony juga telah berjuang di ruang ini selama beberapa tahun terakhir. Namun, data baru mengungkapkan bahwa bisnis smartphone Sony telah stabil pada kuartal terakhir. Berbeda dari LG, perusahaan Jepang itu diperkirakan akan membukukan keuntungan untuk pertama kalinya dalam empat tahun.