Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Luncurkan MonMang v2.0, BRIN Klaim Aplikasi Pantau Mangrove Pertama di Dunia

Perangkat lunak generasi kedua berbasis smartphone itu berfungsi untuk mempermudah pemantauan kondisi hutan mangrove, termasuk kesehatannya.

30 Oktober 2021 | 07.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Pusat Riset Oseanografi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan aplikasi MonMang v2.0. pada Jumat, 29 Oktober 2021. Perangkat lunak generasi kedua berbasis smartphone itu berfungsi untuk mempermudah pemantauan kondisi hutan mangrove alias hutan bakau, termasuk kesehatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diklaim yang pertama di dunia, aplikasi ini diperkenalkan dalam pembukaan pelatihan pemantauan mangrove internasional yang diikuti 40-an ilmuwan muda dari berbagai negara pada Jumat-Sabtu ini, 29-30 Oktober 2021. "Aplikasi generasi pertamanya telah dipasang di seribu perangkat di sepuluh negara," kata Pelaksana tugas Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito, dalam acara yang digelar daring tersebut, Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MonMang v2.0 disebut berguna untuk mendukung penelitian, pemantauan, sekaligus edukasi publik. Rintisan pembuatan aplikasi versi awalnya pada Oktober 2020 ketika masih dinaungi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Aplikasi MonMang versi terbaru sudah bisa dipasang di smartphone bersistem operasi iOS.

Menurut Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN, Udhi Eko Hernawan, selain untuk fungsi riset dan pemantauan, aplikasi terbaru itu dipasangi Automated Mangrove Species Identification (AMSI). Fitur yang memanfaatkan analisis kecerdasan buatan atau artificial intelligence itu untuk memproses identifikasi jenis mangrove.

 

Aplikasi Pemantauan Mangrove, MonMang. youtube.com

 

Pengguna MonMang cukup memotret bagian mangrove dengan kamera pada fitur AMSI. Setelah itu akan muncul informasi umum jenis mangrove. “Jadi, tidak perlu menjadi ahli untuk mengetahui jenis mangrove,” kata Udhi lewat siaran pers BRIN, Jumat.

Peneliti I Wayan Eka Darmawan mengatakan, fungsi lain aplikasi untuk mengetahui sebaran spasial dan temporal dari beberapa nilai analisis yang disajikan seperti, indeks kesehatan mangrove (MHI), stok karbon, dan indeks vegetasi fungsional.

 

Sejumlah burung bangau bertengger di pohon-pohon bakau di mangrove Pantai Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Jumat 3 September 2021. Selain sebagai pencegah abrasi pesisir, hutan bakau yang dikelola Kelompok Kerja Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (KKPMP) Karawang dengan dukungan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE-ONWJ) tersebut juga menjadi habitat bagi ribuan burung bangau dan sejumlah jenis satwa pesisir lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

 

Selain bagi para ahli, ada fitur Learning Centre untuk pemula, misalnya dari kalangan warga, jurnalis, pelajar, dan mahasiswa. Materinya tentang pengenalan hutan mangrove.

Indonesia tercatat memiliki kawasan mangrove terluas di dunia, yaitu 22,6 persen secara global dan kaya keanekaragaman hayati. Namun luas mangrove telah berkurang selama beberapa dekade karena meningkatnya pembangunan wilayah pesisir.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus