Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertengahan Mei ini, Canon akan mengeluarkan dua peluru terbarunya di Indonesia. Sebuah lampu kilat (flash) canggih Speedlite 470 EX-AI mengiringi keluarnya kamera mirrorless model anyar EOS M50. Canon menargetkan keduanya ke penggemar fotografi kalangan pemula yang terbiasa asyik dengan kamera smartphone maupun kamera saku.
Kamera mirrorless EOS M50 dirancang dengan bentuk ringkas. Satu tangan bisa memegangnya ketika memotret. Peminat hanya punya dua pilihan warna, yaitu hitam atau putih. Berukuran 116 x 88 x 59 milimeter, bobot totalnya 390 gram dengan baterai lithium-ion. Bisa diisi ulang dengan setrum, umur baterainya cuma sampai pengambilan 235 gambar.
Kamera ini masih mewarisi teknologi seri M, seperti sensor APS-C 24 MP, juga memakai Digital Imaging Integrated Circuit mutakhir atau DIGIC 8. Untuk membidik gambar, kamera itu dilengkapi dengan jendela Built-in Electronic Viewfinder (EVF) dan LCD berukuran 3 inci yang bisa diputar 360 derajat.
Berlayar sentuh, pengguna bisa mengakses semua pengoperasian kamera, dari menu, fitur, sampai penentuan titik fokus dengan fitur Touch & Drag AF (autofokus). "Jumlah titik fokusnya ada 99," kata Marketing Manager Canon Image Communications Product Division PT Datascrip, Yase Defiarsa Cory, akhir April lalu.
M50 menjadi perintis beberapa kebaruan dari Canon, di antaranya bisa langsung mengirim foto atau video dari kamera ke smartphone atau komputer tablet setiap kali selesai memotret. Akses pengiriman itu melalui konektivitas Wi-Fi dan Near-Field Communication (NFC).
Bluetooth juga bisa dipakai sebagai alternatif untuk koneksi ke gawai dengan konsumsi daya rendah. Aplikasi Canon Camera Connect tersedia untuk perangkat iOS dan Android.
Kamera itu juga menjadi seri M perdana yang menawarkan perekaman video 4K di samping Full High-Definition (HD). Istilah 4K merujuk pada rancangan standar baru resolusi gambar untuk film digital dan komputer grafis dengan hampir 4.000 piksel horizontal atau 4 kali lipat kualitas gambar Full HD. "M50 bisa merekam video 4K, ini pertama kali di mirrorless Canon," kata Yase.
Begitu pula untuk pemakaian format CR3 Raw. Fitur itu memungkinkan kompresi resolusi gambar secara penuh daripada menurunkan ukuran format Raw menjadi kecil atau medium.
Kebaruan lain adalah Eye Detection Mode, yang mempercepat autofokus kamera ke wajah, dan mode Silent untuk mengambil gambar tanpa gangguan suara seperti saat mengabadikan konser musik klasik. Penggunanya juga bisa berswafoto sendiri, membuat video blog, atau mengambil gambar dengan interval waktu tertentu atau video time-lapse dalam format 4K. Adapun perekaman video dalam format Full HD menggunakan frame rate hingga 120p sehingga dapat menghasilkan video slow motion yang halus.
Kombinasi IS dengan 5-axis image stabilization (IS) di dalam kamera memanfaatkan IS optik dan IS digital untuk menghasilkan gambar video yang halus dan tajam, bahkan ketika menggunakan lensa non-IS. Fitur ini juga berfungsi meminimalkan guncangan saat pengambilan gambar sambil berjalan atau bergerak.
Dengan kecepatan ISO kamera sebesar 25.600 yang dapat ditingkatkan hingga 51.200, kamera ini bisa diandalkan untuk pengambilan gambar pada kondisi minim cahaya tanpa perlu khawatir dengan gangguan noise. Berkecepatan continuous shooting 10 gambar per detik (fps) pada mode one shot AF dan 7,4 fps pada mode servo AF, kamera sanggup menangkap subyek yang bergerak cepat dengan akurat.
PT Datascrip sebagai distributor tunggal kamera digital Canon di Indonesia memasarkan Canon EOS M50 body only dengan harga Rp 10.263.000. Sepaket dengan lensa 15-45 mm seharga Rp 12.023.000, dan Rp 16.170.000 dengan tambahan lensa kedua ukuran 55-200mm.
EOS M50 hadir bersama Speedlite 470 EX-AI, yang tampak seperti lampu kilat biasa, pun ukurannya. Berbobot total 400 gram tanpa baterai, warnanya konvensional hitam dan bisa berputar serta ditekuk. Sudut patahan kepala dengan badannya 45 derajat lebih sedikit.
Sosoknya mulai membetot perhatian ketika mulai dipakai di atas kamera. Bekerja dengan tenaga empat baterai AA, flash bergerak seperti robot. Ia mencari sendiri sudut terbaik untuk memantulkan cahaya lampunya ke bidang permukaan sekitarnya di depan subyek foto. "Speedlite pertama di dunia yang berteknologi Auto Intelligent (AI) Bounce," kata Angelie Ivone, Marketing Manager Image Communication Products Datascrip.
Teknik pantulan (bounce) cahaya lampu kilat lazim digunakan fotografer di dalam ruangan. Selain untuk menangkap dan menerangi subyek foto, pantulan bertujuan meredam cahaya flash sehingga terkesan alami dan lembut serta menipiskan hingga menihilkan bayangan subyek di latar belakang.
Kemudahan teknik pantulan cahaya flash itu terletak pada menu Full Auto. Efektif untuk pemotretan di dalam ruangan, kata Angelie, misalnya untuk foto dokumentasi pesta pernikahan dan foto portrait. Setelan lain, yaitu Semi Auto, untuk mengalihkan pengaturan sudut lekukan kepala flash secara manual atau cara lama yang biasa dilakukan fotografer.
Yase Defiarsa Cory mengatakan, jarak maksimal flash dengan bidang pantulan langit-langit ruangan sekitar tiga meter. "Kalau di luar jangkauan sekitar 5 meter, flash akan mengartikannya tanpa bidang pantulan," katanya. Jika dipaksakan untuk memotret pada kondisi tersebut, kepala flash otomatis akan menekuk ke depan dan menyorot langsung subyek foto. Canon membanderol flash itu dengan harga tertinggi Rp 7,7 juta.
Seorang penggemar fotografi di Bandung, Munawar Aini, 53 tahun, mengaku terkesan oleh flash AI Bounce itu. "Sebenarnya kalau istimewa sekali dari bounching-nya enggak, otomatisnya itu yang menarik."
Menurut penyuka teknik pantulan lampu kilat itu, banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam cara pantulan flash. Antara lain terkait dengan bentuk permukaan bidang pantulan dan warnanya. "Saya belum tahu flash ini bisa membaca itu atau enggak," katanya. Dia pun khawatir ihwal nasib flash itu jika motor penggerak otomatisnya rusak. ANWAR SISWADI | ERWIN ZACHRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo