Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki bulan Agustus, nuansa HUT RI kian terasa. Umbul-umbul dan bendera yang terpasang pada setiap sisi jalan. Gerbang-gerbang yang bertemakan merah putih, serta agenda-agenda hiburan dan perlombaan yang ramai di bulan ini. Namun siapa sangka, dibalik meriahnya perayaan hari kemerdekaan RI tersebut, terdapat beberapa permainan atau perlombaan yang mungkin dulu sering kita mainkan kini telah semakin jarang dilakukan. Berikut beberapa perlombaan tradisional untuk memperingati 17 Agustus yang hampir punah.
Perlombaan Perahu Bidar
Perlombaan perahu bidar merupakan salah satu perlombaan asli dari kota Palembang. Perlombaan ini biasanya dapat disaksikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dan hari jadi Kota Palembang tanggal 17 Juni. Ribuan penonton menyaksikan lomba tersebut dari kedua sisi sungai dan jembatan Ampera.
Tujuan dari perlombaan ini adalah untuk meneruskan sejarah Kesultanan Palembang Darussalam sebagai warisan budaya leluhur bagi masyarakat Kota Palembang. Semenjak adanya pandemi Covid 19, pemerintah Palembang memutuskan untuk meniadakan sementara perlombaan perahu bidar di sungai musi. Sayangnya perlombaan perahu bidar kini terancam punah, hal ini tercermin dari terus menurunnya peserta lomba dari tahun ke tahun. Belum lagi dibutuhkan biaya yang besar untuk perawatan perahu bidar dan biaya operasional saat bertanding yang tak kalah mahalnya.
Lomba Balapan Bakiak
Lomba balapan bakiak biasanya dimainkan dalam bentuk beregu. Kunci kemenangan perlombaan ini adalah kekompakan dan harmoni dalam melangkahkan kaki antar anggota tim. Namun, perlombaan ini sekarang sudah jarang ditemui lagi. Intensitas penggunaan bakiak pun semakin menurun, terbukti dengan jarangnya orang yang ditemukan masih menggunakan bakiak.
Lomba Egrang
Permainan berjalan dengan bambu atau umumnya disebut egrang ini merupakan salah satu permainan tradisional yang menarik di masanya. Saat ini, yang memainkan egrang tak sebanyak dulu. Permainan ini jarang ditemui dan dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang. Perhelatan lomba Agustusan yang menjadi ajang untuk melestarikan permainan jadul yang nyaris punah ini juga sudah semakin jarang dilakukan. Saat ini kebanyakan lomba-lomba simpel seperti makan kerupuk atau balap kelereng saja yang masih eksis mewarnai peringatan kemerdekaan di setiap tahunnya.
Lomba Gebuk Bantal di Empang
Lomba gebuk bantal biasanya dilakukan di empang atau kolam dengan menggunakan bambu panjang. Peserta akan duduk berhadapan diatas bambu yang terbentang di tengah-tengah empang dan berusaha saling menjatuhkan dengan memukulkan bantal yang dibawa. Dewasa ini lomba ini sudah tak sebanyak dulu, karena tempat penyelenggaraan (kolam/empang) yang juga kian sulit ditemui.
Pilihan Editor: Asal usul Gebuk Bantal Tradisi Masyarakat Setiap Agustusan
SHARISYA KUSUMA | LUDHY CAHYANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini