Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Penjahit <font color=#CC0000>Ratusan Foto</font>

Microsoft Photosynth bisa menggabungkan ratusan foto dengan beragam resolusi. Sudah diuji pada saat pelantikan Obama bulan lalu. Hanya butuh beberapa menit.

23 Februari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Detektif Stella Bonasera dan Adam Ross tercenung menatap ratusan foto pesta dansa yang berserak di layar besar di depan mereka. Keduanya tengah mereka-reka apa yang sebenarnya terjadi dalam pesta di Nathanson Academy High School, New York, Amerika Serikat.

Beberapa hari sebelumnya, ketika pesta dansa itu masih berlangsung, Robert Greggs, salah satu guru di Nathanson Academy, ditemukan tewas dengan luka di sekujur tubuh. Pelaku pembunuhan itu masih gelap.

Stella meyakini dari foto-foto yang direkam puluhan telepon seluler milik murid Nathanson Academy itu ia akan menemukan petunjuk siapa pembunuh Greggs. Repotnya, setiap foto hanya merekam secuil saja dari pesta dansa. Stella kesulitan menyatukan setiap mozaik yang terekam kamera ponsel.

”Apakah kamu familier dengan Photosynth?” Stella bertanya ke Adam. ”Ya,” kata Adam. Menurut Adam, Photosynth bisa ”menjahit” ratusan hingga ribuan foto menjadi satu gambar tiga dimensi yang utuh. ”Ok, bikinkan aku ruang pesta dansa itu,” ujar Stella.

Dengan Photosynth, Adam menyusun ratusan foto itu menjadi satu gambar pesta dansa yang utuh. Dari foto tiga dimensi inilah, detektif kepolisian Kota New York menemukan pelaku pembunuhan. ”Bagaimana kalian bisa tahu bahwa itu aku (pelakunya),” Jesse Carver, sang pelaku, terheran-heran.

”It’s Microsoft’s world, Kid,” kata detektif Donald Flack, Jr. ”Aku hanya tinggal di dalamnya.”

Drama di atas memang bukan kejadian nyata, melainkan sepenggal epi­sode dari film seri Scene Investigation: New York. Anthony Zuiker, produser CSI: NY, terinspirasi Photosynth sewaktu mengunjungi kantor Microsoft Corporation di Redmond, Washington. ”Sungguh menyenangkan melihat Photosynth di CSI: NY,” ujar Andy Ma, Manajer Program Microsoft.

Sebelum diuji di CSI: NY, Photosynth juga pernah dipakai Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk mengabadikan misi penjelajahan ke Planet Mars pada 2006. Dengan menggunakan Photosynth, NASA merangkai foto dari saat pesawat ulang-alik Endeavour mulai lepas landas dari Kennedy Space Center, menjelajahi Mars dengan Mars Rover hingga pesawat itu balik lagi ke bumi.

l l l

Photosynth merupakan produk Live­Labs, salah satu perusahaan riset milik Microsoft. Dalam manifestonya disebutkan tujuan LiveLabs adalah mempercepat inovasi teknologi Internet.

Photosynth sendiri tercipta dari hasil gotong-royong banyak pihak dan merupakan kolaborasi dua teknologi, yakni Seadragon dan Photo Tourism. Orang di balik Seadragon adalah Blaise Aguera y Arcas. Tahun lalu, majalah Technology Review’s menabalkan doktor matematika terapan dari Universitas Princeton ini sebagai salah satu inovator terbaik berusia kurang dari 35 tahun. Review’s adalah majalah teknologi tertua di dunia, didirikan pada 1899, milik Institut Teknologi Massachusetts.

Seadragon ini kira-kira fungsinya mempermulus navigasi pada foto atau gambar dengan resolusi besar di layar komputer atau ponsel yang tak seberapa jembar. Tak hanya foto seukuran megapiksel, bahkan gigapiksel.

Biasanya, jika kita hendak melihat foto beresolusi besar lebih detail, dengan melakukan zooming atau pembesaran, agak sulit karena bakal memenuhi seluruh layar komputer. Alih-alih menjadi terang, malah kabur. Seadragon menghapus persoalan tersebut.

Photo Tourism mulanya hanyalah disertasi Noah Snavely di Universitas Washington. Fungsinya ”menjahit” foto atau gambar. Perangkat lunak ini kemudian dia kembangkan bersama Steve Seitz, sobat sekampusnya, dan Rick Szeliski dari Microsoft Research. Ketika Microsoft membeli Seadragon­ pada awal 2006, terpercik ide menggabungkannya dengan Photo Tourism. Setelah permak sana-sini, jadilah Photosynth.

Sekarang, Photosynth ini bisa dicoba siapa saja dan tanpa perlu biaya alias gratis. Tinggal masuk ke photosynth.net dan buka akun. Langkah selanjutnya gampang. Unggah foto-foto yang hendak dijahit dan turuti saja semua perintah di laman itu. Proses merakit foto ini tak perlu waktu lama, hanya butuh beberapa menit, tergantung berapa banyak gambar yang dijahit.

Sejauh ini, Photosynth memang hanya bekerja pada sistem operasi Microsoft Windows XP (Service Pack 2 dan 3) dan Windows Vista dengan peramban Internet Explorer 7 atau Firefox 2 dan Firefox 3. Memori di komputer minimal 256 megabita. Karena akan berurusan dengan file yang ukurannya ekstrabesar, disarankan menggunakan koneksi Internet kecepatan tinggi.

Prinsip kerja Photosynth sederhana saja. Photosynth menganalisis kesama­an pola dari foto-foto yang hendak di-synther atau dijahit. Dia membandingkan pola berdasarkan bentuk umum seperti meja, jendela, dan pohon. Jika ada ke­samaan pola, berarti foto itu saling terhubung. Photosynth juga menganalisis dari mana sudut pengambilan foto.

Proses menjahit foto ini agak-agak mirip dengan merangkai kepingan puzzle hingga menghasilkan satu foto tiga dimensi yang utuh dan mulus, tak seperti hasil penggabungan. ”Benar-benar menghasilkan sesuatu yang baru,” ujar Blaise. Ada beberapa peranti lunak yang cara kerjanya mirip dengan Photosynth, seperti D-Sculptor-2, Imo­deller, dan Rhinoceros.

Urusan menata foto ini sebenarnya tak sederha­na. Bayangkan jika fo­to yang harus disusun­ jumlahnya hampir 1.000 gambar dari berbagai­ resolusi. Dari kualitas­ foto yang diambil seorang amatir lewat kamera ponsel hingga hasil pemotretan fotografer profesional. Suatu hal yang mustahil dilakukan dengan peranti lunak seperti Adobe Photoshop.

Itulah yang terjadi tatkala stasiun televisi CNN menggandeng Microsoft berniat mengabadikan pelantik­an Presiden Amerika Serikat, Barack H. Obama, pada 20 Januari lalu. Beberapa hari sebelum inaugurasi, CNN sudah meminta siapa saja yang datang dan mengambil foto pelantikan, dengan kamera apa pun, dari sudut mana pun, supaya mengirimkan hasilnya ke situs stasiun televisi berita tersebut.

”Jangan khawatir jika foto kalian kurang terang. Selama kelihatan Capitol Hill, kami akan menjahitnya,” kata Microsoft. Hasil pemotretan para amatir ini kemudian ditata ulang dengan gambar rekaman fotografer profesional CNN.

Hasilnya sebuah panorama yang luar biasa. Foto pelantikan dari hampir semua sudut, hampir 360 derajat, sehingga seolah-olah yang melihat foto itu akan merasa seperti berada persis di tengah-tengah keriuhan terbesar sepanjang sejarah Presiden Amerika Serikat.

”Ini adalah lompatan sejarah bagi generasi kami,” ujar Alicia Keys, penyanyi berkulit hitam. Menurut Keys, momen itu mengingatkan pada Dr King, Malcolm X., Ralph Abernathy, dan semua pejuang hak-hak sipil. ”Aku tak peduli berapa dingin udara, berapa jauh harus berjalan, aku tetap menghadiri ­inaugurasi itu.”

Sapto Pradityo (Wired, Newsweek, CNN, Seattle Times)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus