Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua perawat dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran Shanxi, Cina, menciptakan alat pembantu uji swab pada pasien diduga terpapar virus corona, sehingga tidak membahayakan tim medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alat pelindung untuk pengambilan sampel usap tenggorokan itu terbuat dari polipropilena transparan dengan panjang 14 cm dan lebar 13 cm, memiliki lubang dengan diameter 8 mm agar alat usap dapat melewatinya. Di sisi pasien adalah spatula lidah dengan panjang 7 cm dan lebar sekitar 1 cm, yang sesuai untuk kebanyakan orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan tangan kiri memegang pelindung plastik transparan yang menutupi mulut pasien, dan tangan kanan menempelkan sebuah alat usap (swab) melalui pelindung ke dalam mulut pasien, seorang perawat di rumah sakit Wuhan berhasil mengumpulkan sampel usap tenggorokan hanya dalam waktu 20 detik.
Perangkat pelindung untuk pengambilan sampel usap tenggorokan yang dicetak printer 3D, secara efektif mencegah peularan infeksi melalui tetesan kecil (droplet). Alat ini diciptakan oleh dua perawat Li Yaqin dan Pan Bo, yang terinspirasi dari praktik sehari-hari dalam melayani uji asam nukleat (nucleid acid test/NAT) COVID-19.
Kedua perawat tersebut anggota tim bantuan medis dari Provinsi Shanxi, untuk Wuhan. Tim mereka melakukan usap tenggorokan pada lebih dari 250 pasien selama sebulan terakhir.
"Pengambilan sampel konvensional meningkatkan risiko infeksi karena air liur pasien mudah ditransmisikan ke pelindung wajah tim medis selama proses tersebut," kata Li.
Mereka mendapat ide untuk menutup mulut pasien tanpa mengurangi akurasi pemngambilan sampel. Dengan bantuan dari Qingdao Pulee Medical Technology Co., desain mereka terwujud setelah beberapa penyesuaian melalui pencetakan 3D.
"Berdasarkan praktik kami dan saran dari pasien, perangkat baru itu dapat sangat mempersingkat waktu pengambilan sampel yang mulanya lebih dari 1 menit menjadi hanya sekitar 20 detik. Dan yang lebih penting, petugas medis kami menerima perlindungan yang jauh lebih baik," kata Pan Bo.
Alat ini sudah dipatenkan dan akan diproduksi massal dalam sebulan ini, kata pihak perusahaan, yang akan memproduksi alat uji swab virus corona ini.
ANTARA | XINHUA