Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, pilot sempat mengirim sinyal darurat "mayday". Istilah ini memiliki sejarah panjang sebagai kode darurat yang digunakan di berbagai situasi kritis, terutama di dunia penerbangan dan maritim. Berikut adalah asal-usul, arti, serta aturan penggunaannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asal-Usul Mayday
Istilah mayday berasal dari bahasa Prancis "m'aider", yang berarti "tolong saya". Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Frederick Stanley Mockford, seorang petugas komunikasi radio Inggris pada tahun 1923. Mockford menciptakan istilah tersebut untuk memudahkan komunikasi antara pilot dan petugas darat di Inggris dan Prancis, mengingat tingginya lalu lintas udara di kawasan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaan mayday kemudian disahkan secara internasional pada tahun 1927 dalam Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS). Sejak itu, istilah ini diadopsi sebagai kode darurat standar di seluruh dunia.
Makna dan Tujuan Mayday
Mayday adalah sinyal darurat yang digunakan untuk menyampaikan situasi yang mengancam keselamatan jiwa. Istilah ini berlaku di sektor penerbangan, pelayaran, dan komunikasi radio lainnya.
Ketika seseorang menggunakan kode mayday, itu berarti:\n1. Bahaya serius: Ada ancaman langsung terhadap kehidupan, seperti kecelakaan atau kerusakan parah.\n2. Prioritas tertinggi: Semua komunikasi lain pada frekuensi yang sama harus dihentikan untuk memberikan ruang bagi pesan darurat.\n3. Tindakan segera: Bantuan harus segera diberikan oleh pihak yang berwenang atau tim penyelamat.
Di dunia penerbangan, sinyal "mayday" biasanya disertai dengan informasi tambahan, seperti identitas pesawat, lokasi, jenis keadaan darurat, dan tindakan yang sedang dilakukan oleh awak pesawat.
Prosedur Penggunaan Mayday
Untuk memastikan pesan darurat tidak diabaikan, mayday harus diulang tiga kali berturut-turut (\u201cmayday, mayday, mayday\u201d). Pengulangan ini juga mencegah kata tersebut disalahartikan sebagai percakapan biasa, terutama dalam situasi komunikasi yang sibuk atau terganggu.
Istilah Darurat Lainnya
Selain mayday, ada beberapa kode darurat lain yang digunakan dalam komunikasi internasional:\n- Pan-pan: Menunjukkan situasi mendesak yang tidak mengancam jiwa, seperti kerusakan teknis atau masalah medis ringan.\n- S.O.S: Digunakan terutama dalam komunikasi visual atau kode Morse (\u2026\u2014\u2026), seringkali pada situasi darurat di laut atau lokasi terpencil.
Penggunaan istilah "SOS" sebagai sinyal bahaya telah menurun setelah istilah Mayday menjadi lebih populer. Hal ini terjadi karena Mayday lebih mudah digunakan dalam komunikasi telegraf, yang memungkinkan operator mengirim sinyal bahaya menggunakan kode morse.
Pada pesawat yang dilengkapi radio, pilot tidak memiliki banyak waktu untuk memastikan apakah huruf S dalam "SOS" merujuk pada S seperti dalam kata "Sam" atau F dalam kata "Frank." Karena potensi kebingungannya, istilah Mayday kemudian digunakan karena suaranya lebih mudah terdengar.
Reno Eza Mahendra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.