Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Samsung dikabarkan akan meningkatkan kapasitas baterai pada Galaxy S26 dengan mengadopsi teknologi baterai silikon-karbon. Laporan dari FNNews menyebutkan bahwa teknologi ini berpotensi meningkatkan kapasitas baterai hingga 7.000 mAh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laporan GSM Arena, Rabu, 12 Februari 2925, baterai silikon-karbon menggantikan grafit dengan silikon dalam material katoda, sehingga dapat menyimpan lebih banyak energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknologi ini sebelumnya diketahui punya biaya produksi tinggi dan hasil produksi yang belum optimal. Namun, dengan beberapa merek seperti Xiaomi, vivo, dan OnePlus yang telah menggunakannya, Samsung disebut siap untuk mengikuti tren ini.
Samsung selama ini dikenal berhati-hati dalam mengadopsi teknologi baru, terutama karena mereka memproduksi unit dalam jumlah besar dibandingkan kompetitornya dari Tiongkok. Hal ini juga menjadi alasan mengapa perusahaan tetap mempertahankan pengisian daya 25W dan 45W selama beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan tersebut, Samsung sedang berinvestasi besar untuk mengintegrasikan baterai silikon-karbon dalam model flagship tahun depan. Beberapa kendala teknis terkait material dan ekspansi baterai telah diatasi, yang juga dikabarkan menarik perhatian Apple untuk mengadopsi teknologi serupa pada iPhone 17.
Saat ini model flagship Samsung masih menggunakan kapasitas baterai yang serupa dengan generasi sebelumnya. Galaxy S25 Ultra, misalnya, masih memakai baterai 5.000 mAh dengan pengisian daya 45W, sama seperti Galaxy S20 Ultra yang dirilis lima tahun lalu. Sementara itu, Galaxy S25 standar tetap memiliki baterai 4.000 mAh dengan pengisian daya 25W.
Galaxy S25+ menjadi satu-satunya model yang mengalami peningkatan kapasitas baterai, meskipun varian Plus sering dianggap sebagai model yang paling kurang diminati di lini flagship Samsung.