Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Selamat datang, fiksi hiper

Chaos, novel karangan stuart mouthrop hanya bisa dinikmati dengan menggunakan komputer. ia memanfaatkan program hypercard. sastra baru ini disebut fiksi hiper dinikmati berulang-ulang dengan cerita berbeda.

25 November 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARI membaca Chaos, novel terbaru karangan Stuart Moulthrop. Ini adalah karya profesor sastra Inggris di Universitas Yale yang hanya dapat dinikmati dengan menggunakan komputer. Pasalnya, novel ini ditulis sebagai program komputer di sebuah disket. Cerita dimulai dengan tampilnya gambar pintu rumah di layar mesin pintar. Sementara itu, suara organ yang mendayu mengalun dari speaker komputer, dan kemudian berganti dengan suara gaduh sebuah pesta. Pintu terbuka dan layar bergerak seolah kita masuk ke dalamnya. Kemudian gambar pun hilang dan tulisan muncul. Cerita pun dimulai tentang sebuah pesta yang dihadiri para dukun, perancang robot, penulis, dan sejumlah kecil jenius eksentrik. Di bagian bawah layar, dua anak panah menunjuk berlawanan arah, satu ke kanan dan lainnya ke kiri. Dengan meletakkan cursor (titik penunjuk di layar komputer) di atas panah yang kita pilih dan menekan tombol mouse, layar akan menampilkan tulisan berikutnya. Tentu saja tulisan di kiri lain dengan yang di kanan. Mouse, kotak elektronik yang biasa dipakai untuk menggerakkan cursor di layar komputer, memang merupakan alat vital untuk menikmati Chaos. Sebab, di antara panel berisi tulisan, terselip sederetan gambar wajah-wajah para pelaku di pesta. Bila cursor kita letakkan di atas sebuah wajah dan tombol mouse ditekan, maka di layar akan tampil riwayat hidup si pemilik wajah. Termasuk bagaimana hubungannya dengan peserta pesta lainnya yang gambarnya selalu tampil di pinggir layar. Alhasil, Chaos memang bukan sembarang novel. Sebab, bagaimana jalannya cerita dan urutannya ditentukan oleh pilihan si pembaca. Bandingkan dengan novel biasa yang dinikmati secara pasif dan hanya punya satu jalan cerita. Belum lagi kenyataan bahwa novel ini bisa dilengkapi dengan gambar bergerak dan bunyi musik atau narasi. Lahirnya jurus sastra baru ini -- yang disebut sebagai fiksi hiper (hyperfiction) -- dimungkinkan karena semakin canggihnya program untuk komputer pribadi (PC). Chaos, misalnya, dibuat dengan memanfaatkan program bernama Hypercard, yang dibagikan secara gratis kepada para pembeli PC jenis Macintosh. Program yang biasanya dikategorikan sebagai jenis "manajer informasi" ini sebenarnya tidak dirancang khusus untuk membuat karya sastra jenis baru. Melainkan sebagai program multiguna yang mengaitkan data pribadi seperti tanggal, nomor telepon, dan catatan agenda. Kaitan ini memang memudahkan pengorganisasian kerja seseorang. Sebab, dapat dirancang seperti agenda aktif yang akan menampilkan tanggal dan catatan perjanjian di layar terminal begitu PC dinyalakan. Misalkan catatan itu menunjukkan harus menelepon seorang relasi, maka dengan meletakkan cursor di nama relasi itu dan menekan tombol mouse, komputer dapat otomatis memutar nomor telepon relasi itu. Hal ini dimungkinkan karena Hypercard mengorganisasikan informasi dalam unit-unit yang disebut sebagai kartu catatan (note cards). Setiap kartu catatan ini dapat diisi dengan data dan program yang mengatur hubungannya dengan kartu catatan yang lain. Chaos, misalnya, terdiri atas 350 kartu catatan ini. Dan pemrogramannya, dengan menggunakan bahasa Hypertalk, boleh dikata sederhana. "Ini betul-betul program yang menyenangkan," kata Rob Swigart, dosen bahasa Inggris di Universitas San Jose, Amerika Serikat. Swigart, pengarang fiksi hiper berjudul Portal, memang tak asal ngomong. Dengan menggunakan bahasa mesin, Swigart membutuhkan waktu dua tahun untuk menuntaskan program Portal, 1986. "Dengan Hypertalk saya bisa membuatnya dalam satu bulan," katanya. Toh Hypercard punya kekurangan jika dipakai menulis novel. Jika kita telah menulis di beberapa note cards dan memprogram hubungan di antara catatan-catatan itu, kita tidak bisa melihat peta keseluruhan hubungan itu. Kita hanya bisa melihatnya satu per satu. Namun, ganjalan itu kini bisa diatasi dengan program Storyspace, yang khusus didesain untuk menulis fiksi hiper di PC Macintosh. Dengan program ini, kita bisa membuat beberapa "jendela", yang dapat sekaligus kita baca di layar, hingga memudahkan kita membuat hubungan-hubungan antara berbagai episode cerita. Meski begitu, untuk menulis novel hiper, yang memakan waktu lama adalah menyusun ceritanya. "Sebab, harus dibuat karangan khusus, tak bisa yang biasa," kata Dr. Ir. Dali S. Naga, pakar komputer yang juga pengarang fiksi ilmiah itu. Bayangkan, cerita yang terpampang pada layar pertama fiksi hiper berjudul Afternoon ternyata mempunyai 19 kaitan pilihan. Dan kaitan mana pun yang dipilih, alur cerita akan tetap lancar kendati jalan ceritanya berbeda. Alhasil, sebuah fiksi hiper bisa dinikmati berulang-ulang dengan jalan cerita yang berbeda-beda, tergantung pilihan pembacanya. Dan berapa banyak pilihan yang tersedia sangatlah bergantung kepada kekuatan imajinasi pengarangnya. Portal, misalnya, ditulis dalam waktu dua tahun. Tapi perihal imajinasi ini yang dianggap Leila S. Chudori sebagai kelemahan fiksi hiper. "Dalam novel biasa, pembaca bebas menggunakan imajinasinya dalam memvisualkan cerita," kata novelis muda ini. "Pada fiksi hiper, visualisasi itu terbatas pada yang terpampang di layar komputer," tambahnya. Namun, harus diingat, kemajuan teknologi komputer demikian pesatnya. Karena itu, bukan tidak mungkin peningkatan mutu visual yang tampil di layar PC juga akan melesat cepat, bahkan menjadi lebih indah daripada imajinasi orang kebanyakan. Jika itu terjadi, persoalan yang timbul mungkin jadi berbeda. Keterbatasan imajinasi pengarang boleh jadi akan menjadi hambatan penulis fiksi hiper. Kecuali, barangkali, kalau si mesin pintar itu sendiri yang nantinya menjadi penulis cerita. Bambang Harymurti & Tommy Tamtomo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus