Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senior Retail Manager Huawei Device Indonesia Edy Supartono mengatakan pergeseran tren perangkat elektronik, misalnya dari ponsel lipat ke perangkat berbasis kecerdasan buatan atau AI, selalu mengikuti arah pasar. “Pasti berdasarkan kebutuhan konsumen,” kata Edy ketika ditemui usai acara peluncuran Matepad 12X di daerah Karet Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 9 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Edy memastikan perusahaannya selalu mengikuti dinamika permintaan pasar. Saat ini Huawei menjadi salah satu produsen gawai yang sudah memasang AI pada hampir seluruh produknya. Teknologi pintar ini tidak hanya untuk kamera, namun juga untuk fitur lain yang dimanfaatkan dalam aktivitas sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa perangkat Huawei yang sudah didukung AI adalah personel computer (PC) level WPS Office, serta Huawei NOS. “AI itu perangkat yang mempermudah kita. Bisa memprediksi secara pintar dan mendukung aktivitas,” tutur Edy.
Laporan International Data Corporation (IDC) sebelumnya menunjukkan bahwa tren ponsel pintar berbasis AI generatif (Gen AI) akan terus berkembang pada tahun ini dan seterusnya. Entitas penyedia data ini memperkirakan pengiriman ponsel GenAI akan tumbuh 73,1 persen secara tahunan pada 2025. Volume pengirimannya diproyeksi menembus 912 juta unit pada 2028.
Teknologi AI generatif yang awalnya hanya dipasang untuk seri flagship akan diperluas ke ponsel kelas menengah. Seiring ketatnya persaingan antara produsen ponsel dan penyedia aplikasi AI, harga perangkat berbasis Gen AI bakal semakin terjangkau.