"Ini merupakan langkah awal yang baik bisa masuk dalam Asian Games 2018. Saya tidak tahu bagaimana nantinya, tapi ini memudahkan kami untuk bisa memasukkan eSport dalam olimpiade," ujar Fok dalam konferensi pers di Main Press Center (MPC), Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Agustus 2018.
Asian Games 2018 telah mempertandingkan eSport dengan enam nomor game, yakni Arena of Valor, Clash Royal, League of Legends, Starcraft, Hearthstone dan Pro Evolution Soccer (PES) 2018. Pertandingan tersebut digelar sejak 26 Agustus hingga 1 September di Britama Arena-Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Fok mengatakan dirinya ingin eSport dapat ditandingkan dalam gelaran dua tahunan olimpiade di Tokyo, Jepang, pada 2020. "Ini adalah sesuatu yang berat bagi kami, dan akan terus mendorong agar hal itu bisa terwujud, kapan pun itu," lanjut dia.
Pada Juli 2019 mendatang, Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan mengadakan pertemuan dengan pembahasanan eSport di kantor pusatnya, di Lausanne, Swiss.
AESF juga, kata Fok, sedang dalam tahap pembicaraan agar eSport masuk dalam salah satu olahraga yang ditandingkan dalam Southeast Asian (SEA) Games 2019 di Manila, Filipina.
"Kalau tadi Pak Fok kan bilang sudah dibicarakan, kemungkinan masuk dalam SEA Games 2018, tapi itu belum secara resmi ya, karena harus ketuk palu dulu baru resmi," ujar Ketua Asosiasi eSport Indonesia (IeSPA) Eddy Lim.
Eddy menjelaskan bahwa, kemungkinan game yang ditandingkan sama seperti di
Asian Games 2018. "Filipina pasti meminta agar eSport masuk dalam SEA Games 2019, mereka juga atlet eSport-nya jago. Malah kayaknya nambah satu game lagi, yaitu Dota II, karena mereka hebat di game itu," lanjut Eddy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini