Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN) telah bekerja sama dengan Silence Laboratories, sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di Singapura, untuk memastikan kelancaran autentikasi dalam layanan mobilitas, terutama dalam e-ticketing atau tiket elektronik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penandatanganan kerja sama ini bertempat di kantor Silence Lab, Singapura, oleh Jay Prakash, CEO Silence Laboratories, dan David Santoso, Presiden Direktur PT TKDN, yang berisikan tentang integrasi dan perencanaan pemasaran teknologi tiket suara. Kerja sama ini memastikan implementasi untuk penggunaan teknologi tiket suara yang pertama di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan menggunakan teknologi ini, disebut Silent Auth, nantinya para penumpang akan lebih mudah melakukan verifikasi tiket baik untuk moda transportasi maupun pertunjukan acara.
Pelanggan hanya perlu menekan tombol "play" untuk memulai validasi tiket berbasis suara dan gelombang radio pada aplikasi smartphone dalam jarak 1-2 meter dari perangkat pembaca khusus, tiket dapat terverifikasi secara otomatis.
Penerapan teknologi ini akan memberikan peningkatan besar dalam pengalaman pengguna. Tidak seperti kode QR, waktu yang diperlukan untuk melakukan verifikasi hanya membutuhkan waktu kurang dari 1,5 detik. Sehingga dibandingkan dengan kode QR, solusi ini lebih tepat dan andal. Integrasi Silent Auth dengan aplikasi TKDN akan mengurangi antrean saat naik moda transportasi atau saat memasuki acara pertunjukan.
“Kami bangga menjadi perusahaan yang bermitra dengan teknologi Silent Auth untuk mengembangkan solusi baru untuk e-ticketing, contactless dan effortless ticketing pertama di Indonesia. Kami berharap dapat memberikan pengalaman baru yang bermanfaat untuk transportasi atau acara pertunjukan di Nusantara,” ujar David Santoso dalam keterangannya.
Melalui kerja sama dan kolaborasi dengan Silence Laboratories, ke depannya teknologi verifikasi tiket suara berbasis jarak akan terus dikembangkan untuk kenyamanan pengguna. Nantinya, teknologi ini tidak hanya bisa digunakan untuk transportasi atau dunia entertainment/showbiz, tapi bisa juga digunakan untuk bisnis atau industri lainnya, di mana tujuannya untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan tiket dan melakukan verifikasi dengan lebih cepat dan akurat.
“Ini merupakan terobosan yang sangat tepat untuk sistem verifikasi tiket, khususnya di dunia transportasi Indonesia di mana ponsel berbasis NFC memiliki penetrasi yang kecil. Kami yakin teknologi ini dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk e-ticketing dibanding penggunaan teknologi kode QR dan kartu NFC, yang diharapkan dapat mengurangi antrean di gerbang karena kecepatan dan keandalannya," ujar David.
Baca:
Prediksi Ancaman Siber 2022: Karyawan Bekerja di Rumah, IoT