Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - ViewSonic memperkenalkan Lamp Free LED projector terbaru, LS500WHE. Produk ini ditujukan bagi pasar enterprise dan pendidikan yang menghadirkan teknologi LED generasi ke-3.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyektor terbaru ini menawarkan kecerahan lebih tinggi dan desain hemat energi yang menjanjikan konsumsi daya lebih sedikit, masa pakai lebih lama, dan keberlanjutan lebih baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelopor dalam teknologi LED untuk proyeksi, ViewSonic mengadopsi proyektor LED tanpa lampur, suatu pergeseran teknologi yang kian lazim dalam produk dan solusi visual.
“Melalui peluncuran proyektor LS500WHE LED, kami melakukan perluasan untuk produk-produk proyektor LED ke dalam sektor bisnis dan edukasi,” kata Eko Handoko, Country Manager of ViewSonic Indonesia, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Juni 2022.
Ia juga menjelaskan bahwa ViewSonic merupakan pelopor dalam pengembangan teknologi LED untuk proyeksi dan telah melakukan gebrakan sebagai brand proyektor LED nomor 2 di dunia selama tiga tahun, dan di Indonesia menjadi brand proyektor LED nomor satu.
Teknologi LED Generasi ke-3 terkini menampilkan tingkat kecerahan dan penghematan energi dengan dukungan LED driver dan mesin optik yang canggih. Hal ini memungkinkan proyektor LED LS500WHEmenghadirkan kecerahan 3.000 ANSI Lumens secara konsisten, baik dalam kondisi ruangan benderang maupun redup. Dengan jangkauan warna 125% Rec.709, proyektor menghadirkan visual yang realistis dengan kinerja kontras tinggi.
Selain itu, LS500WHE merupakan solusi aman dan ramah lingkungan, mengurangi konsumsi daya hampir 50 persen dibandingkan dengan proyektor tradisional yang menggunakan lampu. Masa pakai 30.000 jam menghilangkan kebutuhan penggantian lampu, sehingga mengurangi kebutuhan pemeliharaan terus-menerus.
“Sumber cahaya LED bebas merkuri, maka dapat memangkas paparan limbah kimia beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia,” jelas Eko.