Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Perkembangan teknologi tak henti-hentinya menghadirkan inovasi. Salah satu inovasi terbesar yang dihadirkan teknologi untuk kehidupan manusia adalah internet. Internet menghadirkan jaringan global yang mampu menghubungkan satu manusia dengan manusia lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun demikian, supaya terhubung dengan jaringan internet, manusia memerlukan beberapa piranti tambahan. Salah satu piranti tambahan yang mampu menghubungkan manusia dengan internet adalah WiFi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WiFi dikenal luas sebagai akronim dari Wireless Fidelity. Kata wireless sering kali diasosiasikan dengan cara kerja WiFi, yaitu menghubungkan manusia dengan internet tanpa menggunakan kabel. Meskipun demikian, Wireless Fidelity sebenarnya bukanlah kepanjangan dari WiFi.
Dilansir dari New Scientist, nama WiFi sebenarnya tidak berarti apa pun. Hal tersebut diungkapkan oleh Phil Belanger, penemu WiFi Alliance. Ia juga menjelaskan bahwa nama WiFi sebenarnya merupakan plesetan dari HiFi atau High Fidelity, yaitu ukuran untuk kualitas suara tingkat tinggi. Plesetan tersebut bertujuan untuk kepentingan pemasaran.
Bagi para penemu WiFi, nama aslinya terlalu sulit untuk diingat. Hal tersebut berimbas pada sulitnya pemasaran WiFi. Adapun nama asli WiFi adalah IEEE 802.11b Direct Sequence. Nama tersebut diambil dari nama lembaga yang turut berkontribusi dalam perkembangan WiFi untuk pertama kali, yaitu Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
HiFi dipilih sebagai referensi plesetan nama karena HiFi sudah populer terlebih dahulu. Jasa pemasaran yang disewa untuk mempromosikan WiFi kala itu memberikan 10 nama yang bisa digunakan untuk mempromosikan WiFi. Salah satu slogan yang disarankan untuk kepentingan periklanan adalah “The Standard for Wireless Fidelity”.
Slogan tersebut kemudian menciptakan kesalahan interpretasi di masyarakat. Nama WiFi, yang sebenarnya hanya plesetan dari HiFi, diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai singkatan dari Wireless Fidelity. Meskipun demikian, kesalahan interpretasi ini membawa keuntungan bagi perusahaan yang mempromosikan WiFi, yaitu Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA).
Kesuksesan WiFi kemudian membuat WECA berganti nama menjadi WiFi Alliance pada 2002. Perubahan nama tersebut disertai dengan perubahan orientasi perusahaan. Dilansir dari laman resminya, WiFi Alliance kini berfokus untuk mempromosikan penggunaan WiFi guna menghubungkan semua orang yang ada di belahan dunia.
Terlepas dari permasalahan penamaannya, WiFi telah menjadi inovasi paling berharga di bidang teknologi komunikasi. Seiring dengan berkembangnya internet, fungsi WiFi pun menjadi semakin penting. Tak heran apabila orang-orang lebih fokus untuk memperhatikan inovasi-inovasi terbaru WiFi yang mencoba untuk menghubungkan manusia dengan internet secara lebih efisien daripada kesalahan penamaannya.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Tips Agar Password WiFi Tidak Mudah Dibobol