Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Alasan Prabowo Begitu Yakin Indonesia Tak Lagi Impor BBM dalam 5 Tahun ke Depan

Presiden Prabowo begitu yakin dalam lima tahun Indonesia tak lagi impor BBM. Apa alasannya?

21 Januari 2025 | 13.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menunjukkan dua jarinya yang terdapat bekas tinta usai menggunakan hak pilihnya di TPS 033 Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Prabowo Subianto menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meyakini Indonesia akan segera mencapai kemandirian atau swasembada energi dalam waktu dekat. Indikasinya, Prabowo memprediksi pemerintah tidak lagi melakukan impor bahan bakar minyak atau BBM dalam lima tahun mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita tidak akan impor BBM lagi dari luar. Saya punya keyakinan dalam lima tahun kita akan tidak impor BBM lagi,” kata Prabowo, dipantau melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 20 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas apa yang membuat Prabowo yakin Indonesia swasembada energi dalam waktu dekat dan tidak akan impor BBM dalam lima tahun mendatang?

Alasan Prabowo yakin Indonesia tidak akan impor BBM lagi dalam 5 tahun

Pernyataan itu Prabowo sampaikan ketika meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan nasional, yang mencakup 26 pembangkit listrik dan 11 transmisi serta gardu induk di 18 Provinsi. Peresmian tersebut dipusatkan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Adapun Prabowo yakin Indonesia tidak akan impor BBM dalam waktu lima tahun ke depan seiring dengan upaya pemerintah mewujudkan swasembada energi. Salah satunya dengan dibangunnya puluhan proyek PLTA tersebut. Proyek ini diklaim akan menghasilkan energi sebesar 3,2 gigawatt listrik.

“Mungkin perlu diverifikasi ini proyek energi terbesar di dunia mungkin yang kita resmikan 3,2 gigawatt sekaligus. Tentu saja ini adalah hasil karya seluruh bangsa Indonesia, hasil kerja keras putra-putri bangsa dari semua instansi, semua institusi dan lembaga,” kata Prabowo.

Selain pembangkit listrik, proyek ini juga mencakup pembangunan jaringan transmisi sepanjang 739,71 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk berkapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA). Prabowo menegaskan bahwa infrastruktur ini menjadi landasan penting untuk mendukung transformasi ekonomi menuju negara industri.

Dilansir dari Antara, Indonesia, kata Prabowo, harus menjadi negara yang menguasai teknologi. Penguasaan itu untuk mengelola sumber daya menjadi barang jadi dan barang industri. Tujuan transformasi energi itu untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan menghilangkan kemiskinan.

“Untuk itu, energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang sangat besar. Sekarang kita punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini,” kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengklaim, Indonesia saat ini menjadi negara yang paling maju dibandingkan negara lain dalam melakukan transformasi energi. Dalam hal ini, Indonesia mampu menjadikan transformasi energi menjadi energi terbarukan dan energi bersih yang mengurangi emisi karbon.

“Banyak negara teriak. Kira tidak usah teriak tapi kita mewujudkan transformasi itu," kata eks Menteri Pertahanan ini.

Peresmian proyek ketenagalistrikan itu juga dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri PU Dody Hanggodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus