Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) Bahlil Lahadalia menjalin kerja sama bilateral bersama Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei. Pertemuan keduanya berlangsung di Hotel Emirates, Abu Dhabi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi saya meminta Menteri Suhail agar membuat tim kerja untuk membuat timeline concrete deliverables dalam dua bulan ke depan," ujar Bahlil dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Minggu, 24 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahlil mengatakan pertemuan tersebut membahas tiga poin kerja sama penting antara Indonesia dan UEA, salah satunya adalah percepatan pengembangan Blok Andaman yang bertujuan untuk memproduksi gas alam cair (LNG).
Selain itu, Bahlil juga membahas tentang pasokan gas untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan penyediaan energi terbarukan hingga 10 GW bagi kawasan industri di Indonesia.
Kemudian, pembahasan hubungan bilateral ini juga mencakup pengembangan industri aluminium di Indonesia yang nantinya akan berjalan dengan skema kerja sama antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Emirates Global Aluminium (EGA).
Sebagai informasi, Bahlil berangkat menuju Uni Emirat Arab dalam misi mendampingi Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Bahlil dan Suhail sudah melakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) sebagai bentuk kerja sama dalam memperkuat hubungan bilateral di sektor energi.
Bahlil mengatakan bahwa pentingnya MSP ini bagi kedua negara adalah untuk saling meninjau pengalaman satu sama lain dalam rangka mendukung pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral secara global.
"Kami percaya, dengan sinergi yang apik, Indonesia dan PEA dapat menjadi pionir dalam mentransformasi energi global," kata Bahlil
Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, Indonesia dapat mengakselerasi pengembangan sektor energi dengan memanfaatkan teknologi inovatif dan pengelolaan sumber daya mineral secara berkelanjutan melalui dukungan PEA. Hal ini juga termasuk dalam program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Melalui MSP ini, kita tidak hanya mempererat persahabatan, tetapi menciptakan solusi konkret dalam mengatasi tantangan energi di dalam negeri dan global," kata Bahlil.