Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Airlangga Sebut Industri Karet Berkontribusi Rp 69,07 Triliun terhadap PDB Nasional

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah mendorong perkembangan industri karet.

30 Januari 2023 | 21.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah mendorong perkembangan industri karet. Sebab, kontribusi industri industri karet terhadap PDB Nasional pada 2021 mencapai Rp 69,07 triliun.

“Industri karet, khususnya di sektor industri karet, barang dari karet, dan plastik, mampu mencatat pertumbuhan mencapai 1,08 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 68,34 triliun. Sementara itu, nilai ekspor pada periode Januari hingga September 2022 mencapai US$ 5124,9 juta,” kata Airlangga dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin, 30 Januari 2023.

Baca: Airlangga Sebut Pemerintah Tunggu Pembacaan Perpu Cipta Kerja di Paripurna DPR

Salah satu pabrik karet yang memiliki kapasitas besar dan mampu memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR adalah pabrik milik PT  Magdatama Multi Industri (MMI) di Karawang. Airlangga berujar, pabrik tersebut memenuhi kebutuhan untuk bearing jalan maupun jembatan. Bahkan, hampir seluruh bahan bakunya merupakan local content, baik baja maupun karetnya.

“Produk yang dihasilkan juga memenuhi SNI. Tentu ini sangat dibutuhkan, dan sangat sesuai dengan arahan Bapak Presiden (Jokowi) bahwa dalam pembangunan menggunakan produk dalam negeri,” kata Airlangga.

Politisi Partai Golkar itu juga mengatakan bahwa perusahaan tersebut memproduksi  Magdata Lead Rubber Bearing (LRB) dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 57,71 persen. Selain itu, kata Airlangga,  bearing tersebut juga sangat bermanfaat bagi negara yang cukup rawan terhadap gempa bumi seperti Indonesia.

“Di tengah Indonesia yang rawan gempa, pabrik bearing ini menjadi penting, dan saya bicara dengan Menteri PUPR bahwa ini harus dipersiapkan tak hanya untuk jembatan dan jalan tol, tetapi juga untuk bangunan,” ujarnya.

Menurut Airlangga beberapa negara mewajibkan pemakaian LRB karena menahan gempa sampai 8 skala richter, dan jika ini diwajibkan juga untuk di Jakarta atau beberapa di Pulau Jawa lainnya, akan membuat gedung lentur terhadap bencana.

Diketahui, PT MMI disebut berpengalaman selama 30 tahun dalam berkontribusi pada banyak proyek strategis infrastruktur di Indonesia. Hingga saat ini produk bantalan jembatan atau bearing yang tahan terhadap gempa yakni LRB Magdatama telah dipasang pada beberapa proyek infrastruktur strategis di Indonesia, diantaranya yaitu Jembatan Kretek di Yogyakarta.

Baca JugaPPKM Dihentikan, Airlangga: Satgas Covid-19 Tetap Jalan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus