Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim kondisi ketenagakerjaan di Indonesia terus membaik. Kondisi tersebut seiring dengan perekonomian Indonesia yang tumbuh mencapai 5,72 persen pada kuartal III 2022 secara year on year.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Senin malam, 7 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Airlangga menjelaskan, keadaan ketenagakerjaan itu belum kembali kepada kondisi sebelum pandemi Covid-19 atau belum sepenuhnya pulih. Padahal, angka penduduk usia kerja telah berkurang signifikan.
Sejalan dengan itu, Kemenko Perekonomian mencatat data per Agustus 2022 menggambarkan tingkat pengangguran terbuka turun menadi 5,86 persen. Angka tersebut lebih rendah ketimbang Agustus 2021 yang sebesar 6,49 persen.
Di sisi lain, ia membeberkan data penguatan ekonomi yang ditopang oleh rata-rata upah Agustus 2022, yang mencapai Rp 3 jut. Angka tersebut naik dibandingkan Agustus 2021 sebesar 12,22 persen. Demikian pula dengan nilai tukar petani pada Oktober 2022 yang naik 0,42 persen secara month to month di level 107,27.
“Terutama pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,7 persen yang didorong oleh kenaikan harga komoditas kelapa sawit dan kopi,” kata Airlangga.
Sementara itu untuk hortikultura, Airlangga berujar, kinerja sektor ini mengalami penurunan sebesar 4,14 persen. “Ini didorong oleh penurunan harga cabe merah, cabe rawit, bawang merah, kubis, kentang, tomat, dan mangga,” tutur dia.'
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebut kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sudah membaik. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan situasi itu salah satunya ditandai dengan meningkatnya proporsi pekerja penuh.
“Presentase pekerja penuh atau yang bekerja di atas 35 jam per minggu menunjukkan peningkatan 4,16 persen poin dari 64,30 persen pada Agustus 2021 menjadi 68,46 persen poin di Agustus 2022,” ujar Margo, kemarin.
Margo mengatakan kondisi ketenagakerjaan lebih baik ketimbang dua periode sebelumnya. Sebab pada 2021, tren pekerja penuh hanya 64,30 persen. Lalu pada 2020, angkanya lebih rendah, yakni 63,85 persen.
Meski lebih baik, capaian angka pekerja penuh pada 2022 masih belum lebih tinggi ketimbang proporsi sebelum pandemi. Pada 2019, proporsi pekerja penuh mencapai 71,04 persen.
Selain peningkatan proporsi pekerja penuh, membaiknya situasi ketenagakerjaan di Indonesia ditandai dengan peningkatan pekerja formal. Margo mengatakan dari 135,30 juta penduduk yang bekerja, 37,6 persen di antaranya bertatus sebagai buruh atau karyawan dan pegawai. Proporsi pekerja formal tersebut, kata dia, naik 0,14 poin.
“Peningkatan proporsi pekerja formal menunjukkan bahwa keadaan terus membaik mekipun belum sepenuhnya pulih ke level sebelum pandemi,” kata dia.
M. KHORY ALFARIZI | RIRI RAHAYU
Baca: Tingkat Pengangguran Terbuka Turun Jadi 5,86 Persen, BPS: Membaik Seiring Penguatan Ekonomi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini