Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Alasan Erick Thohir Merger Garuda Indonesia dan Pelita Air

Erick Thohir memastikan penggabungan dua perusahaan maskapai ini akan terlaksana.

10 Januari 2025 | 00.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Badan Udaha Milik Negara Erick Thohir usai acara MINDialog di Soehanna Hall, Jakarta, 9 Januari 2025. TEMPO/Dani Aswara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan tengah menjajaki proses merger atau penggabungan perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dengan anak usaha PT Pertamina, Pelita Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick menyampaikan proses merger itu masih dalam tahapan kajian. Meski tidak ada tenggat waktu, ia memastikan penggabungan dua perusahaan maskapai ini akan terlaksana. Alasannya adalah untuk memenuhi kebutuhan armada pesawat. "Nah ini memang integrasi harus terjadi, dan memang kan jumlah pesawat kita nggak cukup," ujar Erick di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasan lainnya, dia berujar, kedua perusahaan itu memiliki pasar atau target bisnis yang berbeda. Garuda Indonesia akan menjadi perusahaan maskapai premium, sedangkan Pelita Air berada di segmen premium ekonomi. Sementara Citilink yang sudah lebih dulu merger dengan Garuda Indonesia akan menyasar pasar ekonomi. "Ya kan memang kita konsolidasi, karena Garuda itu kan memang akan jadi premium, Pelita premium ekonomi, dan tentu ada low cost di situ," tutur Erick. 

Di hari yang sama, dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI) Garuda Indonesia mengumumkan rencana tersebut. "Terkait langkah penjajakan, aksi korporasi saat ini masih dalam tahap diskusi awal dengan pihak-pihak terkait," kata manajemen Garuda, dikutip Kamis, 9 Januari 2025. 

Menurut manajemen, langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan berbagai peluang bisnis dan memperkuat ekosistem industri transportasi udara. “Guna memperkuat ekosistem bisnis industri transportasi udara di Indonesia sehingga dapat membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” kata manajemen.

Adil Al-Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus