Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian debat capres ketiga calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) telah dilangsungkan pada 7 Januari 2024 di Gedung Istora Senayan Jakarta. Debat tersebut membahas tema seputar Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat membahas tentang masalah pertahanan dalam konteks pembelian alutsista, calon nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung terma middleman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kalau utang itu satu paket dengan belanja senjata, dan meniadakan praktik middleman, seperti peraturan perundang-undangan yang mengharuskan G to G atau korporasi dengan pembuat," kata Anie
Apa itu sebenarnya middleman?
Middleman adalah kata lain perantara dalam perdagangan. Dilansir dari repository.umy.ac.id, perantara adalah orang atau perusahaan yang menghubungkan aliran barang dari produsen ke konsumen akhir dan konsumen industri. Dalam hal ini produsen dan konsumen dihubungkan dalam kegiatan pembelian dan penjualan kembali barang yang dihasilkan produsen kepada konsumen.
Dua bentuk perantara yang dikenal dalam ilmu pemasaran adalah merchant middleman dan agent middleman. Dua bentuk utama dari merchant middleman adalah wholesaler atau yang disebut juga sebagai distributor dan retailer atau dealer.
Merchant middleman adalah perantara yang memiliki barang untuk kemudian dijual kembali. Sementara itu, agent middleman adalah perantara yang hanya mencarikan pembeli, menegosiasikan dan melakukan transaksi atas nama produsen. Jadi ia tidak memiliki sendiri barang yang dinegosiasikan tersebut.Broker real estate dan sales agent atau agen penjualan merupakan contoh dari agent middleman tersebut.
Dikutip dari ilmu-ekonomi-id.com, peran middleman tersebut dibutuhkan karena terdapat beberapa kesenjangan (gap) antara produsen dan konsumen. Gap tersebut dibagi menjadi lima contoh.
1. Gap geografis, yaitu gap yang diakibatkan oleh tempat pemusatan produksi dan lokasi konsumen yang tersebar di beberapa tempat.
2. Gap kuantitas, yaitu gao yang terjadi akibat jumlah barang yang bisa diproduksi secara ekonomis oleh produsen berbeda dengan kuantitas normal yang diinginkan oleh konsumen.
3. Gap waktu, yaitu gap yang terjadi akibat adanya kenyataan bahwa pembelian atau konsumsi yang dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu, sementara produksi harus berlangsung terus menerus .
4. Gap komunikasi dan informasi, yaitu gap yang muncul akibat konsumen tidak tahu tempat sumber-sumber produksi yang menghasilkan produk yang dibutuhkan atau diinginkannya. Sementara itu, di lain pihak produsen tidak tahu siapa dan di mana pembeli potensial berada.
5. Assortment gap, yaitu situasi saat produsen berspesialisasi pada produk tertentu sedangkan konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam.
Tugas middleman dalam perdagangan ada empat, yaitu tugas accumulating, bulk breaking, sorting, dan assorting.
Accumulating adalah aktivitas middleman yang mengumpulkan barang dari produsen, bulk breaking adalah aktivitas membagi produk dari produsen sesuai keinginan konsumen, sorting ialah membagi kuantitas produk yang lebih kecil ke dalam jenis yang lebih homogen, dan assorting adalah menjual berbagai macam produk secara bersama-sama.