Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pesatnya penggunaan Internet di segala bidang usaha mendorong tumbuhnya bisnis pusat data.
Potensi pasar teknologi tersebut di Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai US$ 625 juta.
Indonesia dan Singapura menjadi tujuan investasi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2022.
Pesatnya penggunaan Internet di segala bidang usaha mendorong bisnis pusat data (data center) berkembang pesat dan menjadi lahan basah investasi, tak terkecuali di Indonesia. Menurut laporan Structure Research, potensi pasar teknologi tersebut di Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai US$ 625 juta.
Pertumbuhan bisnis ini dipicu oleh akselerasi transformasi digital sejak masa pandemi Covid-19. Banyak perusahaan yang memanfaatkan pusat data sebagai infrastruktur digital untuk menjalankan bisnis. Tidak hanya perusahaan besar, usaha mikro, kecil, dan menengah pun mulai mengadopsi layanan cloud computing yang mendorong kebutuhan terhadap pusat data.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, peluang bisnis ini masih sangat besar untuk dinikmati pemain-pemain baru. Lantas, apa itu pusat data? Bagaimana cara kerja dan fungsinya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Pusat Data atau Data Center
Data center merupakan fasilitas yang menyediakan akses ke aplikasi dan data menggunakan infrastruktur jaringan komputer, sistem penyimpanan, dan komputasi. Teknologi ini membantu perusahaan untuk merakit, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi dalam jumlah besar. Pusat data biasanya digunakan pada bisnis yang sangat bergantung pada aplikasi, layanan, dan informasi. Karena itu, pusat data menjadi aset penting untuk operasi sehari-hari.
Pusat data juga berperan sebagai repositori terpusat untuk kepentingan suatu perusahaan. Karena itu, salah satu jenis fasilitas fisik ini digunakan secara khusus untuk menyimpan informasi dari ratusan hingga ribuan server. Sebagai contoh, ketika Anda mengunggah file ke Google Drive, sebenarnya informasi yang diunggah kemudian disimpan pada sebuah data center dari penyedia layanan tersebut.
Jenis-jenis Data Center
Saat ini kebutuhan untuk menyimpan informasi perusahaan sudah banyak ditemukan di Indonesia. Tak hanya itu, jenis-jenis pusat data pun bervariasi sehingga dapat dipilih konsumen sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini lima jenis pusat data yang ada saat ini.
1. Enterprise Data Centers
Enterprise data centers atau onsite data centers merupakan jenis pusat data yang dibangun dan dimiliki oleh kantor perusahaan. Biasanya fasilitas teknologi Internet jenis ini ditempatkan di lingkungan kantor perusahaan itu sendiri. Jenis ini dapat dikontrol dan diakses penuh oleh pemiliknya.
2. Managed Service Data Centers
Pusat data ini akan menyediakan semua aspek penyimpanan informasi dan layanan komputasi, tapi dikelola pihak ketiga. Untuk menggunakannya, Anda harus menyewa peralatan serta infrastruktur yang disediakan layanan penyedia. Nantinya perusahaan pusat data tersebut yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap server Anda.
3. Cloud-Based Data Centers
Jenis bangunan fasilitas untuk menempatkan sistem komputasi ini terdistribusi dan dikelola oleh pihak ketiga atau penyedia cloud publik, seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure, atau Google Cloud. Berdasarkan model infrastrukturnya, cloud-based data centers menjadi layanan terpusat dengan infrastruktur yang disewakan dan memungkinkan pelanggan menyediakan pusat data virtual dalam hitungan menit.
4. Colocation Data Centers
Jenis ini merupakan perusahaan yang memiliki ruang persewaan layanan colocation server dan dimiliki pihak ketiga. Colocation data center menyediakan hardware dan pengelolaan infrastruktur, termasuk ruang fisik, bandwidth, cooling, serta keamanan sistem. Jenis pusat data ini menarik bagi organisasi yang ingin menghindari pengeluaran modal yang besar terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan informasi mereka sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilustrasi petugas memeriksa server di pusat data. Shutterstock
5. Hyperscale Data Centers
Ini merupakan tipe pusat data yang menawarkan kemudahan untuk meningkatkan skalanya. Tipe ini bisa menampung hingga jutaan server dan mesin virtual serta identik dengan penyedia berskala besar, seperti Amazon, Meta, dan Google. Infrastruktur komputasi pusat data skala besar tersebut memaksimalkan kepadatan perangkat keras sekaligus meminimalkan biaya cooling dan overhead administrasi.
Cara Kerja Data Center
Salah satu pusat data bekerja dengan cara menghubungkan server-server agar bisa terhubung satu sama lain. Pusat data berisi server fisik atau virtual yang terhubung secara internal dan eksternal melalui jaringan dan peralatan komunikasi untuk menyimpan, mentransfer, serta mengakses informasi digital. Setiap servernya memiliki prosesor, ruang penyimpanan, dan memori, mirip dengan komputer pribadi, tapi dengan daya yang lebih besar.
Kemudian pusat data akan menggunakan perangkat lunak untuk mengelompokkan server dan mendistribusikan beban kerja ke setiap server pusat data. Server tersebut nantinya mengakses, memproses, dan mentransfer data sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau perusahaan.
Fungsi Data Center bagi Kemajuan Internet Indonesia
1. Menghemat Biaya
Perusahaan yang menyimpan data secara fisik tentunya akan menghabiskan ruang. Seiring dengan berjalannya waktu, data fisik juga akan semakin banyak dan terkumpul. Penggunaan data center tentu akan menghemat biaya dalam urusan penyimpanan data. Pengeluaran perusahaan untuk menambah ruang penyimpanan data pun bisa dialokasikan ke hal yang lebih penting. Secara tidak langsung, manfaat data center dapat memindahkan biaya perusahaan untuk kebutuhan yang lebih penting.
2. Berpotensi Menjadi Tujuan Investasi Ekonomi Digital
Berdasarkan laporan riset terbaru dari Google, Temasek, serta konsultan global Bain and Company, Indonesia dan Singapura menjadi tujuan investasi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2022. Bahkan Indonesia menarik sekitar 25 persen dari total nilai pendanaan swasta. Arus investasi bisnis pusat data ini akan terus berlanjut. Bahkan KEK Nongsa Digital Park di Batam, Kepulauan Riau, kini dipromosikan sebagai lahan investasi pusat data.
3. Mendorong Layanan Cloud Computing
Pemerintah Indonesia saat ini mulai melihat infrastruktur digital dan transformasi digital. Jika industri data center Indonesia semakin berkembang, hal tersebut akan menarik banyak investor. Perusahaan kecil ataupun besar nantinya mulai mengadopsi layanan cloud computing yang mendorong kemajuan Internet sebagai kebutuhan pusat data.
4. Tumbuhnya Ekonomi Digital
Perkembangan infrastruktur fisik dan digital dalam pasar pusat data memberikan peluang bagi kegiatan usaha lokal dan global. Menurut laporan Mordor Intelligence, pasar pusat data Indonesia diprediksi tumbuh menjadi US$ 3,43 miliar pada 2027. Apalagi Indonesia dinilai berpotensi menghadapi pertumbuhan ekonomi digital, seperti maraknya startup dan berkembangnya e-commerce.
RIZKI DEWI A. | VIVIA AGARTA F.