Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

APPBI Sebut Akan Banyak Mal Baru Dibuka pada 2024 di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengungkapkan akan banyak pusat perbelanjaan atau mal baru yang dibuka pada 2024 mendatang.

10 Agustus 2023 | 12.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana mal Plaza Semanggi yang tampak sepi pengunjung, di Jakarta, Senin, 13 Juni 2022. Plaza Semanggi merupakan salah satu pusat perbelanjaan legendaris di Ibu Kota yang "redup" seperti halnya mal Blok M hingga Roxy Square. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan akan banyak pusat perbelanjaan atau mal baru yang dibuka pada 2024 mendatang. Ia menuturkan lokasi mall baru tersebut ada di banyak daerah penyangga ibu kota, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selama 2020-2021 itu banyak yang menunda pembangunan mal karena Covid. Mereka mulai membangun lagi di 2022, jadi akan buka akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata Alphonzus saat ditemui Tempo di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat pada Senin, 7 Agustus 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ihwal lokasi mal, menurut Alphonzus, pelaku usaha lebih memilih daerah Bodetabek ketimbang DKI Jakarta karena beberapa pertimbangan. Salah satunya soal ekosistem di sekitar mal. Membangun mal di DKI Jakarta saat ini, menurutnya, perlu menggunakan konsep super blok yakni kombinasi antara mall, apartemen, pekantoran, dan hotel. 

Musababnya, harga tanah di Jakarta saat ini sudah mahal sekali. Sehingga, ia menilai bila hanya dibangun mal akan kurang menguntungkan. Di sisi lain, bisnis usaha perkantoran dan apartemen saat ini masih belum membaik sepenuhnya. Alhasil, menurut dia, para pelaku usaha lebih memilih membangun bisnis pusat perbelanjaan di Bodetabek. 

"Kalau di daerah penyangga bisa membangun mall sendiri," kata dia. 

Adapun soal tingkat kunjungan masyarakat ke mal, ia menilai kondisinya sudah sangat baik. APPBI mencatat jumlahnya kunjungan ke mal sudah pulih 100 persen seperti sebelum pandemi Covid-19. APPBI pun menargetkan tingkat kunjungan ke mal pada 2023 akan lebih tinggi dibandingkan pada periode 2019. 

Kendati demikian, ia tak menampik ada beberapa pusat belanja yang kunjungannya cenderung semakin menurun. Menurut dia, faktor penyebab kondisi itu terjadi adalah kurangnya revitalisasi yang dilakukan oleh mal tersebut. 

Ia berujar revitalisasi yang bisa dilakukan, misalnya membuat mal tidak hanya sebagai destinasi belanja tetapi juga tempat berinteraksi sosial dan hiburan. Karena sejak Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut, menurut dia, yang dicari oleh masyarakat pertama kali bukan belanja. Terlebih saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa berbelanja online. 

Alphonzus menekankan fasilitas-fasilitas berkumpul dan hiburan harus dimiliki oleh pusat belanja pasca Covid ini. "Kalau ada pusat belanja yang tidak punya fasilitas bagi konsumennya untuk berinteraksi secara langsung, nggak akan dipilih masyarakat," ujarnya. 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus