Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Arus Mudik Lebaran 2025: Update Kemacetan di Berbagai Daerah

Jelang Lebaran 2025, arus mudik sudah terasa di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Cirebon, Jawa Tengah, dan Samarinda.

27 Maret 2025 | 16.49 WIB

Kepadatan lalu lintas di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, 26 Maret 2025. Antara/Fauzan
Perbesar
Kepadatan lalu lintas di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, 26 Maret 2025. Antara/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, kemacetan mulai terjadi di berbagai titik utama jalan tol dan jalur arteri di Indonesia. Lonjakan kendaraan yang signifikan menunjukkan semakin dekatnya pergerakan pemudik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah dan kepolisian telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Terasa Macet di Berbagai Daerah

Peningkatan volume kendaraan sudah terlihat di beberapa jalur utama. Di Tol Cipali, arus mudik sudah mulai terasa pada akhir Maret 2025. Berdasarkan informasi dari Astra Tol Cipali, hingga pukul 18.00 WIB pada tanggal 26 Maret 2025, tercatat sekitar 46.500 kendaraan melintas di jalur tol arah Jakarta menuju Cirebon.

Angka tersebut mengalami kenaikan 77 persen dibandingkan volume lalu lintas pada waktu yang sama pada hari sebelumnya. Kendaraan yang bergerak dari Cirebon menuju Jakarta juga mengalami peningkatan sebesar 12 persen.

Kemacetan juga terjadi di beberapa titik di jalur Pantura. Pasar-pasar yang berada di jalur mudik utama sering menjadi penyebab kemacetan panjang. Pasar Sandang Tegalgubug di Cirebon menjadi salah satu titik yang menyebabkan kemacetan, terutama karena pedagang yang menggunakan bahu jalan. Hal serupa terjadi di Pasar Gebang dan Pasar Mundu yang sering menghalangi kelancaran arus kendaraan.

Di Jawa Tengah, kemacetan mulai tampak di Gerbang Tol Kalikangkung yang kerap menjadi titik kepadatan utama saat arus mudik. Selain itu, beberapa rest area, seperti Rest Area KM 379 dan KM 429, juga sering menyebabkan antrian panjang kendaraan yang berhenti untuk beristirahat.

Selain itu, di Samarinda, terpantau jumlah penumpang arus mudik meningkat. Tercatat, penumpang KM Queen Soya yang berangkat dari Dermaga Pelabuhan Umum Samarinda menuju Parepare, Sulawesi Selatan itu berjumlah 1.625 orang pada 26 Maret 2025.

Rencana Rekayasa Lalu Lintas

Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi, pihak kepolisian dan pengelola jalan tol telah melakukan berbagai rekayasa lalu lintas. Di Tol Cipali, pengaturan dilakukan di gerbang tol, terutama di Gerbang Tol Palimanan dan Cikampek yang diprediksi akan menjadi titik kemacetan utama. Selain itu, Astra Tol Cipali telah menyiapkan fasilitas parkir dan toilet gratis yang tersebar di seluruh lokasi rest area untuk membantu pemudik yang merasa lelah.

Pada jalur arteri Pantura, petugas lalu lintas melakukan pengaturan di pasar-pasar yang berpotensi menyebabkan kemacetan, seperti Pasar Palimanan, Pasar Pasalaran, dan Pasar Kue Weru di Cirebon. Pengalihan arus juga dilakukan di Exit Tol Pejagan dan beberapa titik di Jawa Tengah untuk menjaga kelancaran arus kendaraan.

Prediksi Puncak Arus Mudik

Menurut survei Kementerian Perhubungan, prediksi puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, dengan jumlah pemudik yang mencapai 12,1 juta orang.

Lonjakan kendaraan diperkirakan akan terjadi di jalur utama, seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Gerbang Tol Kalikangkung, dan Gerbang Tol Cikampek Utama 1. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 atau 6 April 2025, dengan jumlah pergerakan mencapai 31,49 juta orang.

Kemacetan arus mudik diperkirakan akan terjadi di titik-titik utama seperti Tol Cipali, Tol Transjawa, dan Pelabuhan Merak. Di jalur darat, mobil pribadi menjadi pilihan utama dengan 33,69 juta orang diperkirakan menggunakan mobil pribadi.

Di sisi lain, bus dan sepeda motor juga diperkirakan akan mengisi volume besar dalam perjalanan mudik. Lonjakan kendaraan ini akan menciptakan kepadatan di gerbang tol dan rest area yang menjadi titik berhenti kendaraan.

Persiapan matang dan rekayasa lalu lintas yang sudah diterapkan di berbagai daerah diharapkan dapat meminimalisir dampak kemacetan yang sering terjadi pada saat puncak arus mudik. Pemudik juga diimbau untuk tetap waspada, menjaga keselamatan berkendara, dan mematuhi arahan dari petugas untuk kelancaran perjalanan.

Dede Leni Mardianti, Faisal Javier, Myesha Fatina Rachman, dan RMN Ivansyah turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Arus Mudik Lebaran: Satu Juta Kendaraan Sudah Melintas Tol Tangerang-Merak

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus