Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen peralatan rumah tangga, Tupperware disebut terancam bangkrut. Anggapan itu bermula ketika saham produsen peralatan rumah tangga, Tupperware Brands Corp sempat anjlok pada Senin, 10 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harga saham Tupperware jeblok 50 persen ke tingkat paling rendah dalam hampir tiga tahun belakangan menjadi 1,21 dolar Amerika, sekitar Rp 18.009. Saham tersebut akhirnya tercatat merosot hingga 48 persen di sesi akhir perdagangan dengan nilai pasar sekitar 55 juta dolar Amerika, sekitar Rp818,6 miliar.
Apa itu Tupperware?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tupperware salah satu merek terkenal dengan produk plastiknya yang tahan lama. Produk yang digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman. Merek Tupperware dimulai pada 1946, ketika insinyur dan pebisnis Amerika Serikat, Earl Silas Tupper memperkenalkan produk plastiknya.
Mengutip Tupperware.co.id, Tupper pertama kali mengembangkan produk plastiknya pada 1938. Kala itu ia baru menemukan cara untuk membuat bahan plastik yang tahan lama dan bisa digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman.
Setelah memastikan produknya, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. Pada 1946, Tupper ikut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah setelah Perang Dunia II. Ia meluncurkan produk pertamanya, wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.
Produk peralatan dapur polietien yang dirancang Tupper itu kemudian mendapat sorotan. House Beautiful Magazine mengagumi Tupperware karena desainnya yang sederhana dan apik. Namun saat itu rumah tangga Amerika belum mengikuti tren menggunakan barang tersebut untuj penyimpanan makanan.
Namun, beberapa penjual yang menjajakan produk memandang peluang menjanjikan. Tupperware mulai dipamerkan barang-barang tersebut sebagai bagian dari pesta dagangan pada akhir 1940-an.
Mengutip HowStuffWorks, Tupper menggandeng ahli wiraniaga Brownie Wise untuk memasarkan produknya. Wise mengembangkan sistem penjualan langsung yang berhasil meningkatkan Tupperware secara drastis.
Tiga tahun kemudian, Tupperware sebagai merek rumah tangga terkemuka di bawah bimbingannya. Wise mengubah Tupperware menjadi merek gaya hidup yang memikat.
Tupperware menjadi semakin populer pada 1950-an dan 1960-an. Kala itu perusahaan mengembangkan berbagai produk baru. Beberapa produknya, mangkuk, wadah penyimpanan, botol minum yang dilengkapi penutup khusus untuk menjaga kelembapan dan kesegaran makanan.
Pada 1958, Tupperware terus memperluas pasar internasionalnya, dengan kantor-kantor di berbagai negara termasuk Indonesia. Pada 2005, perusahaan berganti nama menjadi Tupperware Brands Corporation.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.