Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menjaring Amanat dari Penumpang

Komunitas penumpang setia bus berperan besar dalam edukasi serta pemasaran angkutan bus seperti bus sleeper. Memperkuat ekosistem transportasi dan pariwisata.

1 Januari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Konten video tentang bus sleeper kian marak.

  • Produsen bus sering meminta pendapat komunitas seperti BisMania Community.

  • Inovasi perusahaan angkutan mendorong tumbuhnya ekosistem pariwisata.

BUS berkelir biru melaju di arena sirkuit Hino Total Support Customer Center, Purwakarta, Jawa Barat, pada Rabu, 14 Desember 2022. Di dalamnya 30 anggota BisMania Community (BMC) dan beberapa vlogger anteng menyimak paparan seorang instruktur. Sekretaris Jenderal BMC Yulius Jatmiko, yang ikut dalam rombongan itu, mengatakan sang instruktur menjelaskan beberapa hal tentang teknik mengemudi yang aman, seperti cara melihat titik buta (blind spot) di jalan hingga memarkir bus secara paralel. "Kami juga melihat produk terbaru Hino," Yulius bercerita kepada Tempo pada Kamis, 29 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, kata Yulius, BMC diundang oleh PT Hino Motor Sales Indonesia, agen pemegang merek Hino di Indonesia. Selain memperkenalkan produk teranyarnya, Hino Bus AK 240 Euro4, produsen kendaraan niaga itu memberi edukasi tentang bus bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi. BMC yang beranggotakan penggemar dan penumpang setia bus juga menyaksikan penyerahan penghargaan kepada tiga perusahaan otobus (PO) pengguna Hino yang mengarungi jarak 1 juta kilometer tanpa overhaul atau turun mesin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi BMC, acara itu menjadi agenda terakhir mereka tahun ini. Komunitas yang berdiri pada 2007 ini kerap menggelar edukasi tentang bus bersama produsen kendaraan dan perusahaan karoseri. Sebaliknya, BMC dimintai saran oleh produsen dan operator bus mengenai produk ataupun aspek lain.

Yulius mengatakan awalnya anggota BMC bertukar pikiran lewat jejaring media sosial. Kemudian diskusi dilanjutkan dalam pertemuan rutin atau kopi darat. Mereka paham akan bus karena, selain menggemari kendaraan berat ini, sebagian anggotanya adalah penumpang bus yang rutin bepergian dari Jakarta ke Jawa Tengah atau Jawa Timur saban pekan.

Kini BMC memiliki 2.000 anggota yang selalu berbagi informasi tentang data, spesifikasi kendaraan terbaru, atau pengalaman pribadi saat menumpang bus. Mereka juga melakukan review saat menumpang bus tertentu. “Pada akhirnya orang yang melihat dan membaca isi percakapan kami di Facebook punya gambaran seperti apa dan bagaimana pengalaman naik bus,” tutur Yulius. Informasi ini yang juga menjadi masukan bagi perusahaan bus, pabrik karoseri, serta Kementerian Perhubungan.

Menurut Yulius, BMC sering memberi masukan tentang aspek keselamatan dalam perjalanan menggunakan bus. Dia berharap pendapat BMC menjadi modal bagi operator dan otoritas transportasi untuk memperbaiki kinerja. “Hasilnya cukup signifikan. Misalnya, setelah ada masukan soal pengemudi, tingkat kecelakaan bus akibat kesalahan manusia berkurang,” Yulius mengklaim.

Yang tak kalah penting adalah masukan BMC mengenai kebutuhan ruang atau kabin bus yang lebih luas. Dia mengatakan saat ini penumpang bus makin kritis terutama dalam hal kenyamanan. Penumpang tak mau lagi duduk berdempet-dempetan, apalagi kalau menempuh perjalanan panjang. Mereka pun berani membayar lebih mahal jika operator bus bisa menyediakan layanan yang bagus. Masukan semacam ini pula yang menjadi salah satu pendorong permintaan unit khusus seperti bus sleeper yang memungkinkan penumpangnya tidur di jok mirip ranjang dalam perjalanan jauh.

Pentingnya peran komunitas penggemar bus diakui oleh Chief Operating Officer Hino Motors Sales Indonesia Santiko Wardoyo. Menurut dia, selain mendapat masukan dari komunitas, perusahaan bisa menyampaikan informasi serta promosi kepada target yang tepat. Lewat komunitas penggemar bus pula informasi itu bisa tersebar luas. “Informasi yang banyak mereka sampaikan salah satunya soal aspek keselamatan, seperti kebiasaan para sopir. Itu sebabnya kami ajak mereka datang ke tempat pelatihan para sopir,” ujar Santiko pada Jumat, 30 Desember 2022.

Hino, menurut Santiko, sudah lama melibatkan komunitas untuk memberi edukasi dan menyebarkan informasi. Selain menggandeng komunitas, Hino melibatkan vlogger alias pembuat konten video di media sosial yang belakangan makin banyak. Bahkan sudah banyak vlogger yang berfokus pada konten tentang bus.

Vlogger Andriawan Pratikto saat naik di bus Juragan99Trans sleeper. (foto: Youtube.com/ Andriawan Pratikto)

Salah satunya Andriawan Pratikto. Pria asal Blitar, Jawa Timur, ini membuat konten video seputar bus sejak 2014. Pada mulanya, Tito—begitu dia biasa dipanggil—gandrung pada kereta api. Semenjak kuliah di Jurusan Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Tito melirik bus sebagai obyek video. Setelah lulus kuliah pada 2018, Tito menekuni pembuatan konten mengenai bus. “Saya bahkan belum pernah bekerja formal karena sibuk membuat konten,” ucap pria 26 tahun itu.

Dalam akun YouTube-nya, Tito mengunggah lebih dari 1.000 video dengan 1 juta pelanggan. Salah satu jenis kontennya adalah review perjalanan naik bus. Karena konten itu, Tito sering diajak operator bus atau perusahaan karoseri membuat video khusus. Dia juga sering dimintai pendapat. “Dalam sebulan biasanya satu-dua kali ada pertemuan atau minimal mereka menelepon," ujarnya.

Direktur Utama PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengakui peran penting BisMania Community sebagai salah satu corong edukasi seputar bus yang paling efektif. "Branding mereka sudah kuat. Anggotanya pun beragam,” katanya pada Kamis, 29 Desember 2022. Menurut Anthony, wajar jika operator atau produsen bus mengundang komunitas ketika meluncurkan produk teranyar.

Bukan cuma di Jawa, komunitas serupa juga ada di Makassar, Sulawesi Selatan. Di kota itu, bus menjadi sarana transportasi darat yang cukup digandrungi. “Cukup membantu dalam promosi," tutur M. Reza Nurman, administrator akun media sosial Khatulistiwa Trans, perusahaan angkutan yang melayani rute Makassar-Palu. Reza memberi contoh peran komunitas dalam menginformasikan Sultan Class, bus sleeper dengan sasis Mercedes-Benz OH 1526 yang dioperasikan Khatulistiwa Trans pada awal 2021. Kini, dia menambahkan, minat konsumen pada unit ini kian tinggi, ditandai dengan habisnya tiket. Pada 2023, Khatulistiwa Trans akan menambah satu unit Sultan Class.

Peran komunitas dan inovasi perusahaan bus pada akhirnya mendorong industri pariwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan peran mereka menjadi penting karena membantu mendorong peningkatan jumlah wisatawan dan menggairahkan kembali industri pariwisata serta akomodasi, yang sudah dua tahun lesu karena pandemi Covid-19. "Dengan sistem transportasi yang lebih baik, akan terbangun interkonektivitas," ujarnya pada Senin, 26 Desember 2022.

Ihwal gairah industri wisata, Sandiaga memberi contoh munculnya penginapan dan fasilitas akomodasi baru yang juga didorong pertumbuhan jaringan transportasi seperti bus. Tingkat penjualan yang sepanjang tahun ini tumbuh 20-30 persen, menurut dia, juga dibantu perusahaan teknologi seperti RedDoorz dan OYO.

Regional Vice President Marketing RedDoorz Indonesia Henry Manampiring mengatakan perusahaannya menyediakan hotel kapsul atau kabin mini untuk satu orang di Jakarta, Medan, Semarang, serta Bali. Hotel kapsul ini berada di dekat fasilitas transportasi seperti bandar udara, stasiun, atau terminal. “Kami memiliki beberapa parameter saat menentukan lokasi, seperti aspek strategis serta dekat jalan raya atau destinasi wisata untuk memudahkan pelancong," ucapnya pada Kamis, 29 Desember 2022. Ekosistem ini juga yang akhirnya mendorong bisnis angkutan, seperti bus, untuk terus tumbuh.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus