Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 80 rumah di Kampung Sepaku, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, tergenang banjir hari ini, Senin, 24 Juni 2024. Arman Jais, warga setempat, mengatakan banjir terjadi sejak Ahad malam, 23 Juni 2024, sekitar pukul 23.00 WITA. Banjir di area kawasan IKN itu kemudian semakin parah karena hujan deras mengguyur kawasan hulu Sungai Sepaku pada Senin pagi.
Biasanya, walau deras di kawasan hulu, menurut Arman, air biasanya tidak langsung naik ke permukiman warga. Namun kali ini berbeda, setelah ada bangunan Intake Sepaku. Arman menduga, pembangunan Intake Sepaku di sebelah permukiman warga RT 03 yang kini menutup Sungai Sepaku dan sudah terbangun tembok semen melebihi jalan utama kampung memperparah banjir ini. “Sungai ditutup, jadi airnya naik,” kata Arman kepada Tempo, Senin, 24 Juni 2024.
Selain rumah, Arman menuturkan, banjir sekitar dua meter dari bibir sungai di wilayah ini turut menggenangi area perkampungan dan persawahan warga. Banjir di kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, itu juga mulai menggenangi jalan utama.
Situasi ini pun, kata Arman, membuat Sebagian warga melakukan evakuasi mandiri ke rumah kerabat. Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepolisian setempat masih melakukan pemantauan di lokasi banjir.
Ihwal dampak proyek Intake Sepaku, Arman mengklaim warga sudah memberi peringatan soal dampak banjir. “Tapi pihak Intake bantah, bahwa sudah dikaji. Kata mereka juga banjir tidak akan terjadi di 35 tahun ke depan,” ujarnya.
Mengutip rilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Intake Sungai Sepaku dibangun dengan kapasitas 3.000 liter per detik. Pengambil air Sungai Sepaku ini dibangun dengan konsep bendung gerak dan memiliki lebar bendung 117,2 meter dan tinggi bendung 2,3 meter. Proyek ini ditujukan untuk memasok kebutuhan air baku di ibu kota baru.
Mengutip Antara, Intake Sungai Sepaku berbeda dengan pemasok air baku bagi IKN Nusantara lainnya. Sebab, pengambilan air dilakukan dengan dasar sungai ditinggikan kemudian air dialirkan menuju rumah pompa.Sebelum air masuk ke rumah pompa juga akan dibersihkan terlebih dahulu dari lumpur. Setelah itu, dialirkan ke instalasi pengolahan air, kemudian dialirkan melalui jaringan pipa menuju IKN Nusantara.
Menyoal dampak Intake Sepaku terhadap intensitas banjir di wilayah Sepaku, Tempo berupaya mengonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga. Namun, ia belum menjawab pertanyaan yang Tempo kirim via aplikasi perpesanan.
Adapun sebelumnya, Danis pernah mengklaim bahwa proyek IKN tidak memicu banjir di wilayah Sepaku. Ia mengatakan, banjir di Sepaku terjadi karena wilayah tersebut berada di dekat muara sungai.
Danis juga mengatakan, dari sisi lokasi, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tidak berada di atas Sepaku sehingga tidak mengalirkan banjir ke wilayah tersebut. "Saya bisa katakan (pembangunan IKN) nggak bikin banjir karena dari sisi lokasi bisa kita cek," kata Danis ketika ditemui di Kementerian PUPR, Jumat, 17 Mei 2024.
Pemerintah, kata Danis, juga berupaya membangun pengendali banjir di hulu Sungai Sepaku. Selain itu, membangun 15 embung untuk mengantisipasi luapan air. Ihwal banjir yang terjadi di Sepaku pada awal Mei lalu, Danis menduga itu terjadi karena sejumlah faktor. Misalnya, curah hujan yang tinggi. "Coba pakai data hidrologi. Karena tidak selalu banjir itu kaitannya dengan pembangunan IKN," tutur Danis.
Pilihan editor: Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN
RIRI RAHAYU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini