Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, BANDUNG – Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat Dhani Gumelar mengatakan, pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang didanai Bank Dunia. Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya akan dimulai tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tahun depan (2024) kita akan mulai menyiapkan infrastrukturnya seperti jalur khusus, shelter, dan sarana pendukungn lainnya,” kata dia, dalam keterangannya, Rabu, 5 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dhani mengatakan, sedianya ada dua opsi pengembangan transportasi massal untuk melayani aglomerasi Bandung Raya yakni berbasis jalan dengan BRt dan berbasis rel dengan Light Rail Transit (LRT). “Namun karena yang paling memungkinkan dibangun untuk sementara ini adalah BRT. Maka kita dahulukan BRT,” kata dia.
BRT Bandung Raya tersebut akan menghubungkan lima daerah yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Sumedang. BRT Bandung Raya tersebut akan memiliki 20 koridor dan dijadwalkan akan beroperasi penuh pada 2026-2027.
“Karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses pembangunannya memang cukup lama. Kurang lebih tiga tahun," kata Dhani.
Koridor BRT Bandung Raya akan menjadi akses menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung yakni di Tegalluar di Kabupaten Bandung dan Stasiun Padalarang di Bandung Barat.
“Titik integrasinya di Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar," kata Dhani.
BRT Bandung Raya akan dilayani 450 bus
BRT Bandung Raya akan dilayani 450 bus. Estimasi penumpang yang dilayani dalam sehari menembus 238.277 orang.
“Kita akan uji coba juga untuk operasional lebih cepat di tahun 2025, tapi itu baru 50 persen dulu. Lalu tahun 2026 kita coba 70 persen. Di tahun 2027 harapannya sudah bisa 100 persen," kata Dhani.
Dhani mengatakan skema pembiayaan pengoperasian BRT Bandung Raya tersebut ada yang ditanggung kabupaten/kota. Dengan asumsi peningkatan koridor setiap tahun maka kebutuhan pembiayaan pihak ketiga akan meningkat sampai tahun kelima. Ia mencontohkan skema perkiraan Public Service Obligation (PSO) Kota Bandung tahun 2025 menembus Rp 64,1 iliar, tahun 2026 naik jari Rp 122,4 miliar, dan pada tahun 2027 menjadi Rp 151,7 miliar.
Plh. Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, BRT Bandung Raya tersebut menjadi upaya untuk mengurai kemacetan di wilayah aglomerasi Bandung Raya. “Ini bagian dari project Kemenhub untuk membantu perbaikan transportasi massal di wilayah Bandung Raya. Tentunya Kota Bandung menjadi lokus yang paling banyak terjadi perubahan pembangunan transportasi masal yang dikoordinasikan oleh Pemprov Jabar melalui Dishub," kata dia, dalam keterangannya, Rabu, 5 Juli 2023.
Ema mengatakan, sejumlah pembenahan akan dilakukan pemerintah Kota Bandung untuk mendukung BRT Bandung Raya. Di antaranya pembenahan parkir, fasilitas pejalan kaki, pedagang kaki lima, pertokoan, dan pasar di sepanjang koridor BRT.
“Kita sediakan dan revitalisasi terminal agar dapat difungsikan sebagai start/end station BRT. Lalu koordinasi dengan setiap dinas dan instansi terkait di lingkup Kota Bandung untuk implementasi koridor BRT," kata Ema.
Ema mengatakan, pemerintah Kota Bandung juga menyiapkan feeder atau moda pengumpan yang akan terintegrasi dengan layanan BRT Bandung Raya.
“Rencana rute feeder dapat dijadikan hanya sebagai pilot project dalam masa transisi, namun harus disesuaikan dengan implementasi rute BRT, harus terintegrasi menjadi satu sistem dengan rute BRT. Kita desainkan armada feeder yang mendukung inklusivitas dan keamanan bagi pengguna,” kata dia.
Daftar rute BRT Bandung Raya yang beroperasi penuh mulai 2026
Pada akhir Agustus tahun ini rencananya sejumlah koridor di Kota Bandung akan menjadi pilot project BRT Bandung Raya. Jalur yang sudah di survei dan dilengkapi DED (Detail Engineering Design) yaitu di Jalan Asia Afrika, Sudirman, Otista, serta Ahmad Yani. Berikut adalah rute BRT Bandung Raya yang akan direncanakan beroperasi penuh mulai 2026.
1. Kebon Kalapa - Cibiru PP
2. Kebon Kalapa - Ledeng PP
3. Leuwipanjang - Dago PP
4. Leuwipanjang- Dago (via Dipatiukur) PP
5. Elang - Riau PP
6. Padjajaran - Antapani PP
7. Cibaduyut - Alun-alun PP
8. Stasiun Padalarang - Alun-alun PP
9. Stasiun Cimahi- Cicaheum PP
10. Ledeng- Terminal Antapani Pp
11. Leuwipanjang-Tegalluar PP
12. Stasiun Hall- Tegalluar PP
13. Leuwipanjang-Soreang PP
14. Leuwipanjang - Jatinangor PP
15. Baleendah - Leuwipanjang PP
16. BEC- Baleendah PP
17. Sarijadi -Antapani PP
18. Lembang - Ledeng (Ext) PP
19. KBP - Stasiun Padalarang PP
20. Baleendah- Banjaran (Ext) PP