Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,2 Persen Tahun Depan, Syaratnya...

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 3,7 persen dan naik menjadi 5,2 persen pada 2022.

16 Desember 2021 | 16.43 WIB

Bank Dunia. worldbank.org
Perbesar
Bank Dunia. worldbank.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 3,7 persen dan naik menjadi 5,2 persen pada 2022. Perkiraan ini dengan asumsi tidak ada gelombang parah Covid-19 lainnya dan tingkat vaksinasi di Indonesia terus bertahan tinggi seperti sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami lihat ekonomi akan terus pulih dengan penyeimbangan berbagai sumber pertumbuhan," ujar Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Habib Rab dalam acara Peluncuran Virtual Laporan Prospek Ekonomi Indonesia di Jakarta, Kamis, 16 Desember 2021. Menurut dia, tingginya angka vaksinasi bakal memicu pemulihan permintaan masyarakat serta sektor swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun terkait inflasi, ia memperkirakan indeks harga konsumen akan mencapai 1,6 persen pada tahun ini. Angka tu bertahan cukup rendah karena permintaan yang masih rendah dan ada pembatasan inflasi dari produsen ke konsumen.

"Indonesia sudah bisa berbeda dengan tren global di mana inflasi melonjak sangat tinggi," tutur Habib.

Namun demikian, Habib memproyeksikan inflasi bakal meningkat dalam beberapa bulan ke depan, walaupun masih akan berada di angka yang diharapkan pemerintah. Dalam hitungan Bank Dunia, inflasi diperkirakan akan berada di level 2,2 persen pada 2022.

Dengan perkiraan yang positif tersebut, menurut dia, masih banyak ketidakpastian dan beberapa risiko dampak jangka panjang dari Covid-19 untuk Indonesia. 

Ia membeberkan risiko tersebut meliputi peningkatan pengangguran, penurunan investasi, hingga penurunan pertumbuhan potensial. "Sejak 2010-2019 ini terus menurun dan terjadi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain dan itu akan jauh lebih cepat lagi penurunannya karena adanya investasi yang berkurang," ucap Habib menjelaskan lebih jauh tentang kajian Bank Dunia tersebut.

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus