Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Muamalat Tbk. (BBMI) menunjuk Imam Teguh Saptono sebagai direktur utama baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 11 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana Komisaris Utama Bank Muamalat Andre Mirza Hartawan mengatakan akan melanjutkan refocusing bisnis ke segmen ritel consumer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Segmen utama yang menjadi fokus Bank Muamalat yaitu segmen bisnis haji dan umrah, pensiunan, rumah sakit, pendidikan dan aparatur sipil negara (ASN),” kata Andre dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024.
Andre, yang memimpin RUPSLB, mengatakan penjabat baru akan efektif bertugas setelah mendapatkan penetapan penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain Direktur Utama baru, Bank Muamalat juga menunjuk Sapto Amal Damandari sebagai Komisaris Utama Independen. Sementara Andre nantinya akan menduduki jabatan Komisaris.
Selain itu, pemegang saham Bank Muamalat juga menyetujui rencana aksi pemulihan yang diwajibkan OJK. Hal itu tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 5 Tahun 2024 tentang Penetapan Status Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Bank Umum. Rencana aksi tersebut, kata dia, bertujuan untuk mengatasi permasalahan keuangan yang terjadi di bank.
Lebih lanjut, Andre mengatakan, Bank Muamalat akan memaksimalkan aplikasi mobile banking Muamalat DIN. Selain itu, ekosistem digital lain seperti internet banking hingga Cash Management Madina juga akan dimaksimalkan.
“Dengan terus meningkatkan kualitas dan melakukan inovasi digital diharapkan nasabah dapat merasakan pengalaman perbankan yang seamless, aman dan nyaman,” ujarnya.
Sebagai informasi, per tanggal 15 dan 16 November 2021, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group. Total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat menjadi 82,65 persen. Selain BPKH, saham Bank Muamalat juga dimiliki oleh IsDB sebesar 2,04 persen dan pemegang saham lainnya dengan porsi sebesar 15,31 persen.