Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BCA Catat Dana Kelolaan Nasabah Kaya Naik 15 Persen

BCA mencatatkan pertumbuhan asset under management (AUM) sebesar 15 persen secara tahunan per Mei 2020.

20 Juli 2020 | 20.30 WIB

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (keempat kiri) bersama Direktur BCA Subur Tan (ketiga kiri), Direktur BCA Rudy Susanto (keempat kanan), Direktur BCA Vera Eve Lim (tengah), Corporate Secretary BCA RaymonYonarto (kiri), Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati (ketiga kiri), Executive Vice President International Banking BCA Edmund Tondobala (kanan), Executive Vice President Internal Audit Ayna Dewi Setianingrum (kedua kanan), Executive Vice President Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera F. Haryn (kedua kiri) usai menerima penghargaan Best of The Best Awards 2019 dari Forbes Indonesia di Jakarta, Rabu(31/10).
Perbesar
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (keempat kiri) bersama Direktur BCA Subur Tan (ketiga kiri), Direktur BCA Rudy Susanto (keempat kanan), Direktur BCA Vera Eve Lim (tengah), Corporate Secretary BCA RaymonYonarto (kiri), Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati (ketiga kiri), Executive Vice President International Banking BCA Edmund Tondobala (kanan), Executive Vice President Internal Audit Ayna Dewi Setianingrum (kedua kanan), Executive Vice President Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera F. Haryn (kedua kiri) usai menerima penghargaan Best of The Best Awards 2019 dari Forbes Indonesia di Jakarta, Rabu(31/10).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA mencatatkan pertumbuhan asset under management (AUM) sebesar 15 persen secara tahunan per Mei 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Perseroan optimistis tren bisnis wealth management akan terus mengalami pertumbuhan positif seiring dengan membaiknya sentimen yang ada di pasar finansial," kata Hera F Haryn EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Senin 20 Juli 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan peningkatan tersebut didorong kenaikan imbal hasil yang cukup tinggi di pasar obligasi sekunder, serta gejolak di pasar finansial  sejak Februari 2020. Hal ini membuat nasabah bank beralih ke instrumen-instrumen yang lebih konservatif dan aman.

Selain itu, nasabah juga diberikan kemudahan dalam bertransaksi investasi SBN ritel melalui aplikasi WELMA, apps investasi BCA yang baru diperkenalkan pada akhir 2019.

"Hal ini tercermin dari aktivitas penjualan ORI017 melalui BCA yang menunjukkan tren permintaan yang cukup tinggi seiring dengan peningkatan transaksi melalui Klik BCA Individual dan aplikasi Wealth Management Mobile Application (WELMA) BCA," katanya.

Hera melanjutkan hingga 9 Juli 2020 perseroan mencatatkan total pemesanan ORI017 melalui BCA mencapai hampir Rp4,5 triliun, di mana 75 persen penjualan ORI017 dilakukan melalui Klik BCA Individu dan 25 persen melalui WELMA BCA.

Permintaan yang tinggi atas pembelian ORI017 ini didasarkan pada pola masyarakat yang cenderung beralih ke instrumen yang lebih konservatif di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

"Kami pun terus berupaya memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasabah, salah satunya dengan mengembangkan aplikasi WELMA dan fitur-fiturnya untuk produk investasi dan asuransi," imbuh dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus