Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PLN Menyerah, Menteri Keuangan Tidak |
Pemerintah Indonesia akhirnya menyerah kepada tuntutan Overseas Private Investment Corp (OPIC). Perusahaan yang beralamat di Amerika Serikat itu menuntut ganti rugi US$ 290 juta kepada PLN. Setelah tarik-ulur yang melelahkan, ditemukanlah titik temu penyelesaian bagi kasus yang cukup menghebohkan itu. Direktur Utama PLN, Kuntoro Mangkusubroto, menegaskan, "Sekarang tinggal membicarakan cara pembayarannya. November mungkin sudah selesai." Ini diungkapkan Kuntoro dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu pekan lalu. Jika mengikuti skema Paris Club, kata Kuntoro, PLN harus membayar tagihan tersebut dalam 16 tahun dengan masa tenggang (grace periods) 4 tahun dan bunga 1 persen di atas bunga yang berlaku di negara kreditor.
Tagihan itu bermula dari pembatalan dan penangguhan dua proyek pembangkit swasta, PLTP Dieng dan PLTP Patuha, pada 1997. MidAmerican Energy, pemilik kedua proyek itu, kemudian menggugat melalui Arbitrase Internasional yang kemudian memenangkan perusahaan Amerika itu. PLN harus membayar ganti rugi sebesar US$ 572 juta kepada MidAmerican. Nah, karena OPIC menjamin proyek ini, perusahaan asuransi milik pemerintah AS itu membayar klaim ganti rugi MidAmerican sebesar US$ 290 juta (Rp 2,5 triliun). Kini, pemerintah Indonesialah yang harus membayar ke OPIC.
Namun, Menteri Keuangan Prijadi Praptosuhardjo membantah pernyataan Kuntoro. Menurut Prijadi, pemerintah tidak bisa membayar tagihan itu tanpa meminta persetujuan DPR. Kendati demikian, pemerintah tak mau begitu saja menolak tanpa membuktikan lebih dulu apakah dalam pembangunan proyek ada korupsi atau tidaktentu melalui peradilan yang fair dan transparan. Prijadi juga menegaskan bahwa tanpa pembuktian, pemerintah Indonesia bisa kehilangan kredibilitasnya. Maka, tinggallah OPIC yang bingung, jadi dibayar atau tidak.
Indofood dan Unilever Berebut ABG |
Jangan abaikan generasi anak baru gede atawa ABG. Begitu kira-kira peringatan bagi produsen barang-barang konsumsi. Jumlah anak-anak usia 12-17 tahun ini amat besar. Berdasarkan data di BPS, jumlah ABG di Indonesia kini sudah sekitar 40 juta. Dan yang lebih penting lagi, selera dan gaya hidup mereka juga sudah sangat berubah. Itulah sebabnya Indofood dan Unilever tak mau melepaskan pasar potensial ini. Keduanya sama-sama meluncurkan produk mi instan dengan sasaran khusus, ya, para ABG itu.
Unilever sudah meluncurkan produk mi bermerek Mie & Me. Sementara itu, Indofood akhir pekan ini akan memperkenalkan Chatz Mie. Berbeda dengan mi instan yang sudah ada, seperti Indomie, Sarimie, ABC, atau Salam Mie, dua produk baru ini menawarkan jenis dan rasa yang sangat berbeda. Mie & Me, misalnya, menjual lima rasa seperti Spaghetti Salsa, Pizza Plus, Chicken Viesta, BBQ Burger, dan Sausage Grill. Adapun Chatz Mie akan menawarkan tiga rasa: Italiano, Amrik, dan Oriental.
Nama dan rasa itu semua dengan jelas menunjukkan bahwa sasaran mereka memang para remaja yang punya gaya hidup modern, lengkap dengan segala atributnya. Chatz Mie, misalnya, berasal dari kata chatting atau ngerumpi melalui komputer. Bagaimana peluangnya? Bagi Chatz Mie, mungkin tak terlalu sulit karena bisa nebeng pemasaran produk Indofood lainnya, yang selama ini menguasai 90 pasar mi instan di Indonesia. "Berbeda halnya Unilever, perusahaan ini paling hanya mencuri pasarnya sekitar 2 persen. Kalau mau mengalahkan Indofood, paling tidak dibutuhkan 20 tahun," kata pengamat pemasaran Rhenald Kasali. Siapa kuat?
Rupiah Melemah, Tak Ada Intervensi |
RUPIAH mencapai titik terendah dalam dua bulan terakhir. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, rupiah dijual seharga Rp 8.955 per dolar AS. Bahkan, di hari Jumat, pada awal perdagangan, harganya sempat menyentuh angka Rp 9.000 per dolar AS.
Kali ini, Bank Indonesia (BI) tak terlalu merisaukan nasib rupiah. "Kita (BI) tak akan melakukan intervensi, (jatuhnya nilai rupiah) ini hanya sementara," kata Achjar Iljas, Deputi Gubernur BI. Melorotnya nilai rupiah sejak Kamis pekan lalu itu akibat tekanan jatuhnya peso (mata uang Filipina). Melemahnya peso ini karena muncul isu rencana impeachment (mosi tak percaya) terhadap Presiden Filipina, Joseph Estrada.
Analis pasar uang Goei Siauw Hong melihat kejatuhan rupiah lebih dipengaruhi faktor luar negeri. Selain melemahnya peso Filipina, krisis di Timur Tengah membuat hampir semua mata uang dunia melemah terhadap dolar. Meski dalam beberapa hari mendatang nilai rupiah masih mungkin terpeleset di atas 9.000 per dolar, hal itu tak akan berlangsung lama. Kalau puas dengan sedikit untung, lepaslah dolar Anda segera.
Pahitnya Kopi, Nasibnya Petani |
PEMERINTAH mengerem jatuhnya harga kopi. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut Pandjaitan akan melaksanakan retensi atau penahanan jumlah ekspor sebesar Rp 30 miliar tiap kuartal. "Kita akan mulai retensi kopi Februari-Maret tahun depan," kata Luhut, Rabu pekan lalu.
Retensi itu dilakukan untuk menjaga harga kopi dunia, yang jatuh dari dua dolar menjadi 65 sen dolar AS per kilogram. Menurut Luhut, harga kopi terus melemah akibat banjirnya kopi di pasar internasional. Luhut berharap, jika berhasil, retensi ini akan memberikan nilai tambah beberapa ratus juta dolar. "Berarti keuntungan buat petani juga akan naik," Luhut beralasan.
Akhir bulan lalu, dalam pertemuan asosiasi negara penghasil kopi (ACPC) di London, Indonesia sempat menolak gagasan melakukan retensi kopi. Sebab, India dan Vietnam, dua negara penghasil kopi terbesar di dunia saat ini, menolak gagasan retensi. Namun, keputusan itu dicabut, guna melindungi nasib petani kopi dalam negeri. "Kita berharap India dan Vietnam akan melakukan hal yang sama," demikian Luhut, yang harus lincah karena sebelumnya mengurus CPO, sekarang kopi, lalu nanti kacang kedelai (barangkali).
Maskapai itu Bernama Mataram Airlines |
JIKA semua lancar, akhir tahun ini Yogyakarta akan memiliki maskapai penerbangan sendiri, bernama PT Satrio Mataram Airlines. Perusahaan yang mengoperasikan Mataram Airlines ini Jumat lalu mempresentasikan rencana bisnisnya kepada Menteri Perhubungan. "Semua sudah siap, tinggal menunggu keputusan Departemen Perhubungan," ujar Heru Husodo, Direktur Utama Mataram Airlines.
Pada tahap awal, tiga pesawat Boeing 737-400 yang disewa Satrio Mataram Airlines akan melayani rute Singapura, Brunei, dan Australia. Untuk sewa tiga pesawat itu, perusahaan ini membelanjakan US$ 5 juta. Sejak dibuka kesempatan bagi pemain baru di bisnis angkutan udara niaga berjadwal, lima tahun lalu, delapan maskapai baru bermunculan menyusul lima yang sudah ada.
Menurut pengamat penerbangan Benny Rungkat, saat ini jumlah pesawat sangat sedikit. Sebelum krisis, kita memiliki 280 pesawat. "Kini tinggal 90 pesawat," ujarnya. Tapi, dia merasa yakin, bisnis penerbangan akan bangkit dalam tiga tahun mendatangtentu saja kalau krisis dapat diatasi.
Perang Terbuka Minyak Sawit |
PERANG minyak kelapa sawit Indonesia-Malaysia memanas. Hingga pekan lalu, harga pasaran dunia minyak kelapa sawit (CPO) mencapai US$ 210 per ton, titik terendah dalam tujuh tahun terakhir. Kamis pekan lalu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia, Luhut Pandjaitan, mengaku telah sepakat dengan Menteri Perindustrian Malaysia, Lim Keng Yaik. "Kedua negara setuju bekerja sama menaikkan harga," kata Luhut.
Namun, beberapa jam kemudian, Malaysia menyanggah pernyataan Luhut. "Kita bahkan ingin eningkatkan angka ekspor," kata juru bicara Kementerian Perindustrian Malaysia, seperti dikutip Reuters. Pekan lalu, Menteri Lim Keng Yaik berada di Rusiamenyusul Cinauntuk menjual CPO lebih banyak lagi. Mereka berencana mengguyur pasar dunia dengan menaikkan produksi dari 850 ribu ton menjadi satu juta ton per bulan.
Perang kedua negara merebut pasar CPO meruncing dalam setahun terakhir. Mereka bersaing menekan pajak ekspornya. September lalu, Malaysia menghapus pajak ekspor CPO sebagai reaksi atas tindakan Indonesia, yang hanya memungut lima persen pajak ekspor CPO, beberapa bulan sebelumnya.
Jika perang terbuka ini terus berlanjut, bisnis CPO menjadi makin kurang menarik. Harga CPO pada semester kedua tahun ini diperkirakan jatuh di bawah semester pertama, yang hanya Rp 2.200 per kilogram. Padahal, dalam periode yang sama tahun lalu, harga CPO masih Rp 2.525 per kilogram.
Cuci Gudang Karet Alam |
ORGANISASI negara penghasil karet alam dunia (INRO) setuju membatasi penjualan karet. Mereka sepakat menjual kelebihan stok karet sebanyak 138 ribu ton hingga Juni tahun depan. "Setiap tiga bulan akan dijual 55 ribu ton sampai kelebihan stok itu habis," ungkap Ketua INRO, Hatanto Reksodipoetro.
Akibat kelebihan stok, tiga bulan lalu, harga karet alam mencapai titik terendah dalam tiga dasawarsa. Saat itu, harga karet cuma US$ 500 per ton atau separuh dari harga tahun sebelumnya. Kelebihan stok ini akibat makin banyaknya pengunaan karet sintetis serta keberhasilan pengolahan karet bekas.
Saat ini, kebutuhan karet alam sekitar 500 ribu ton per bulan80 persen dipasok oleh Thailand, Malaysia, dan Indonesia. "Harga karet Thailand, Malaysia, dan Indonesia masih akan tertekan hingga kelebihan stok habis," kata Choosit Opaswongse, presiden asosiasi eksportir karet Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo