Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Elmaut selalu menggelayuti imaji editor tua itu. Sehari-hari pikirannya tertuju pada kematian. Ia berobsesi mengisi lembar sastra yang diasuhnya dengan serial obituari para penulis besar. Ia ingin membuat kontemplasi ajal dengan sebuah siraman rohani. Tapi, apa yang kemudian ia lakukan ketika melihat batok kepala seorang pemuda yang mengirim eulogi tentang tewasnya Fredico Garcia Lorca, penyair Spanyol, pecah di seprai tempat tidurnya, dihajar intel rezim Salazar?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo