Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BMKG Sebut Angin Kencang di Bandung bukan Tornado tapi Puting Beliung, Apa Bedanya?

BMKG menjelaskan angin puting beliung memiliki skala kekuatan berputar dengan kecepatan kurang dari 70 kilometer / jam, sedangkan tornado lebih besar

23 Februari 2024 | 06.16 WIB

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Perbesar
Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Bandung mengatakan bahwa fenomena angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu, 21 Februari 2024 bukan kategori tornado, melainkan angin puting beliung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung BMKG Teguh Rahayu menjelaskan bahwa fenomena angin puting beliung memiliki skala kekuatan berputar dengan kecepatan kurang dari 70 kilometer per jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sedangkan untuk fenomena tornado kecepatan angin lebih dari 70 kilometer per jam. Kejadian Rabu sore, kecepatan angin tercatat di automatic weather station (AWS) Jatinagor sebesar 36,8 kilometer per jam,” kata Teguh di Bandung, Kamis, 22 Februari 2024.

Dia mengatakan angin puting beliung terbentuk dari sistem awan cumulonimbus yang memiliki karakteristik akan menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem.

“Fenomena tornado di perairan dan itu bisa dilihat dari radar. Sedangkan puting beliung yang bisa kita lihat adalah pertumbuhan awan cumulonimbus-nya,” kata dia.

Menurut dia, kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit. Meskipun begitu, tidak setiap ada awan cumulonimbus dapat terjadi fenomena puting beliung.

“Pertumbuhan awan cumulonimbus kan pasti dia pemicu akan terjadinya hujan. Dan salah satu dampak dari cuaca ekstrem ya puting beliung ini,” katanya.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan tornado sendiri memiliki intensitas lebih dahsyat dengan kecepatan angin hingga ratusan kilometer per jam dengan dimensi yang sangat besar hingga puluhan kilometer.

“Kalau tornado pasti dampaknya lebih dari 10 kilometer, sedangkan kejadian kemarin saya rasa hanya 3 sampai 5 kilometer dampaknya,” kata Teguh.

Pihaknya mengimbau bagi siapapun yang berkepentingan untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat. Cukup dengan istilah yang telah dipahami sebagian besar masyarakat di Indonesia.

BMKG sebelumnya memperingatkan waspada dampak bencana angin puting beliung selama musim penghujan di sebagian besar wilayah Indonesia yang diprakirakan berlangsung hingga akhir bulan Februari 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus