Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia pada Februari mencapai US$ 21,98 Miliar. Angka ini naik 2,58 persen dibanding ekspor Januari 2025. Nilai ekspor tersebut bahkan naik 14,05 persen dibanding periode tahun lalu atau Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan terjadi peningkatan ekspor nonmigas 2,29 persen dari US$ 20,37 miliar menjadi US$ 20,83 miliar. Demikian juga ekspor migas naik 8,25 persen dibanding bulan sebelumnya. “Peningkatan nilai ekspor di bulan kedua 2025 ini yang secara bulanan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas yaitu pada komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati atau HS15 ,yang naik 37,04 persen. Di mana ini andilnya sebesar 3,71 persen,” ucap Amalia di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin, 17 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua adalah komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS84 yang naik sebesar 37,85 persen dan andilnya sebesar 0,92 persen. Serta yang ketiga adalah komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata kategori HS71 yang naik 16,45 persen atau andilnya sebesar 0,69 persen.
Sementara itu, peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah 169,30 persen menjadi US$ 190,8 juta dan ekspor gas alam 5,95 persen menjadi US$ 622,4 juta. Sedangkan ekspor hasil minyak turun 16,98 persen menjadi US$ 330,9 juta.
Berdasarkan sektor industri, menurut Amalia nilai ekspor nonmigas naik. Utamanya terjadi pada industri pengolahan yang naik sebesar 3,17 persen dengan andil sebesar 2,53 persen. Ekspor sektor industri pengolahan yang meningkat pesat adalah minyak lapa sawit, logam dasar mulia, barang perhiasan dan barang berharga, kimia dasar yang bersumber dari baik hasil pertanian serta kapal laut dan sejenisnya.
Menurut negara dan kawasan utama tujuan ekspor, nilai ekspor nonmigas ke Cina tercatat besar US$ 8,86 miliar atau naik 2,87 persen dibandingkan Januari-Februari tahun lalu. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–Februari 2025 mencapai US$ 43,41 miliar atau naik 9,16 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Dibandingkan secara kumulatif dengan periode yang sama pada tahun lalu, maka pada periode Januari-Februari 2025 ini ekspor non migas ke Amerika Serikat dan ASEAN mengalami peningkatan. Sementara ekspor ke India dan Uni Eropa mengalami penurunan.