Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mataram - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat, selama Januari 2018, perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan kenaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Kepala Kantor Wilayah BPS NTB Endang Tri Wahyuningsih, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2018 antara lain sewa rumah, beras, cabai rawit, cabai merah, tukang bukan mandor, daging ayam ras, batu bata/batu tela, cat tembok, bayam, dan teri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun kenaikan harga antara lain ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,83 persen; kelompok sandang 0,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,2 persen; kelompok kesehatan 0,16 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,14 persen.
Menurut Endang, adanya kenaikan harga tersebut mengakibatkan inflasi NTB bulan Januari 2018 sebesar 0,47 persen. Dengan angka inflasi tersebut, laju inflasi NTB tahun kalender (Desember 2017-Januari 2018) mencapai 0,47 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Januari 2017-Januari 2018) sebesar 2,65 persen.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga," ujar Endang, Kamis sore, 1 Februari 2018.
Inflasi sebesar 0,47 persen berarti terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 129,88 pada Desember 2017 menjadi 130,49 di Januari 2018. Laju inflasi NTB tahun kalender Januari 2018 sebesar 0,47 persen lebih rendah dibanding inflasi tahun kalender Januari 2017 sebesar 1,49 persen. Sedangkan laju inflasi tahun ke tahun Januari 2018 sebesar 2,65 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun ke tahun di Januari 2017 sebesar 2,95 persen.
Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat 0,62 persen. Untuk wilayah NTB, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,57 persen dan Kota Bima mengalami inflasi 0,09 persen.
Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen. Komoditas-komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain angkutan udara, apel, bawang merah, tomat sayur, pisang, mi kering instan, bandeng/bolu, salak, telur ayam ras, dan jeruk nipis/limau.